Kain Batik Motif Durian Bikin Bangga Warga Lubuklinggau

Kain batik durian khas Kota Lubuklinggau yang sukses dikancah Internasional semakin memperkaya khasanah batik nusantara.-Foto : Hikmah-Linggau Pos

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kota Lubuklinggau merupakan kota yang terletak paling barat di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan melahirkan kain batik motif durian yang semakin memperkaya khasanah batik nusantara.

Kain batik dengan motif durian ini diprakasai oleh Hj Yetti Oktarina Prana pada Mei 2013 dimana motif awal batik durian yaitu durian belah yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai motif, seperti hiasan daun.

Motif durian yang diprakasai Hj Yetti Oktarina Prana ini terinspirasi karena buah durian yang menajdi kebanggaan masyarakat sangat terkenal di dalam maupun luar daerah Kota Lubuklinggau.

KORANLINGGAUPOS.ID menemui pengrajin kain batik motif durian di Jalan Sejahtera Gang Al Kisam, Kelurahan Taba Jemekeh, Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel.

BACA JUGA: Batik Durian Lubuklinggau Mendunia Ini 10 Keunikan Batiknya!

Lilis mengatakan, sebagai pengrajin kain batik durian ia memang berjiwa seni.

Maka dari itu menekuni pekerjaan yang memeang hobinya sangat disukainya dimana melukis di atas kain sehingga menjadi sebuah kain batik dengan motif khas Kota Lubuklinggau.

“Tapi ayuk juga belajar buat batik dari Pak Mada yang punya UMKM batik durian ini dan Alhamdulillah karena ayuk hobi di seni jadi butuh waktu cepat ayuk bisa melukis motif durian,” kata Lilis.

Sementara itu, Lilis mengaku, untuk lama pengerjaan membuat kain batik dengan teknik lukis ia hanya butuh waktu 3 sampai 4 hari sampai kain itu siap dipasarkan.

BACA JUGA:10 Keunikan Batik Durian Budaya Lubuklinggau,Yuk Simak Disini!

“Pengerjaan melukis batik durian selesainya 3 sampai 4 hari karena butuh proses merebus dan mencuci, tapi untuk proses pembuatan warna cuma sehari,” ujar.

Untuk teknik pengerjaan kain batik durian, Lilis mengungkapkan teknik paling sulit itu yaitu teknik lukis tangan dan teknik mudah yaitu teknik cap.

Lilis menyatakan, kenapa memilih membuat kain batik motif durian karena durian merupakan buah khas Kota Lubuklingau.

“Walaupun kita buat motifnya lain tapi diusahakan tetap ada duriannya walaupun cuma satu durian,” jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan