Sri Mulyani Disebut Tak Cocok Dengan Visi dan Misi Presiden Baru Prabowo Gibran
Sri Mulyani Disebut Tak Cocok Dengan Visi dan Misi Presiden Baru Prabowo Gibran-Tangkap Layar-Muhammad Hidayat
KORANLINGGAUPOS.ID- Sri Mulyani adalah sebagai Menteri Keuangan yang selama ini menjadi andalan pada masa Presiden Jokowi, tidak lagi menduduki jabatan tersebut di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Gibran nanti.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Menteri Sri Mulyani tidak lah cocok dengan visi dan misi presiden baru Prabowo-Gibran ini yang mengusung slogan "Indonesia Emas".
Menurut anggota Dewan Pakar TKN pasangan presiden baru Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, Sri Mulyani tidak memiliki chemistry dengan Prabowo.
Dikutip dari bacakoran.co "Tapi kalau saya sebagai ekonomi membaca dan melihat memang chemistry ,Prabowo dengan Mba Ani (Sri Mulyani) enggak jalan," kata Drajad.
BACA JUGA:Rombak Besar-Besaran, Ini 5 Dulu Bakal Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Sri Mulyani sendiri tampaknya tidak berminat untuk bergabung dengan kabinet pasangan presiden baru Prabowo-Gibran.
Sri Mulyani sendiri memilih untuk fokus mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tidak ikut membahas sinkronisasi pemerintahan dengan presiden baru Prabowo-Gibran.
"Biar Bapak Presiden saja, ya. Aku enggaklah, aku ngurus APBN aja," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, bocoran susunan kabinet pasangan Presiden baru Prabowo Gibran yang beredar di media sosial ( Sosmed) menunjukkan nama-nama baru yang cukup asing di dengear oleh telinga masyarakat di Indonesia.
BACA JUGA:Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo Subianto yang Dikagumi Kaum Hawa
Seperti Rui Duarte, Benny Octavianus, Dr Terawan, serta Ir Rauf Purnama.
Tak hanya itu, bocoran daftar menteri kabinet juga kembali menampilkan politikus kawakan.
Di antaranya nama-nama ini yang dianggap memiliki komopetensi oleh pasangan Presiden baru Prabowo-Gibran yaitu, Nusron Wahid, Yusril Ihza Mahendra, dan Maruarar Sirait.
Mereka dipilih karena dianggap memiliki kompetensi, integritas, dan loyalitas terhadap pasangan Presiden baru Prabowo-Gibran.