8 Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Pendidikan anak dimulai dari keluarga, oleh karena itu, orang tualah yang memiliki kewajiban untuk mengajarkan anak puasa sejak dini.-Foto : Dokumen -RS JIH
Cara mengajarkan anak puasa yang paling mendasar adalah ajarkan makna puasa terlebih dahulu. Ketika mengajarkan makna puasa, orang tua sebaiknya menggunakan kata-kata sederhana agar anak mudah memahaminya.
Selain itu, gunakan pula perumpamaan yang pas untuk anak seumuran mereka ketika menjelaskan makna puasa.
Kedua, berikan contoh.
Anak-anak lebih cepat belajar jika mereka melihat contoh atau teladan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberi contoh kepada anak tentang cara berpuasa.
Soal ini, orang tua bisa mengajak anak makan sahur dan berbuka puasa agar mereka tahu kapan boleh makan dan minum saat puasa.
Ketiga, mulai secara bertahap.
Cara mengajarkan anak puasa harus dilakukan secara bertahap. Jika anak langsung dilatih untuk puasa sehari penuh, mereka pasti akan kesulitan.
Oleh karena itu, orang tua harus melatih anak berpuasa secara bertahap. Mulailah dengan mengajak puasa jajan agar mereka belajar menahan nafsu untuk membeli snack.
Setelah mereka bertambah usia, contohnya kelas 1-3 SD, ajarkan anak untuk puasa setengah hari. Pada usia ini, tubuh anak sudah mulai mampu berpuasa.
Nantinya, setelah anak kelas 4 SD, mereka bisa dilatih puasa seharian penuhb meski tidak setiap hari selama bulan Ramadhan.
Keempat, jangan memaksa.
Sebaiknya orang tua tidak memaksa anak untuk puasa, apalagi puasa full. Pasalnya, paksaan hanya akan memberi anak kesan negatif tentang puasa.
Oleh karena itu, bujuk anak secara halus agar mereka mau. Untuk membuat anak lebih semangat, orang tua bisa melakukan kegiatan tertentu.
Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah adalah membuat tabel puasa yang menarik dan menghias rumah bertemakan Ramadan.
Selain itu, orang tua juga bisa mengingatkan anak tentang pentingnya puasa dengan kata-kata lembut dan di waktu yang tepat.