Lemang Bambu Daun Lerek di Lubuklinggau, Dipercaya bisa Menetralkan Asam Lambung
Pedagang Lemang Sedang membakar lemang Daun Lerek-Foto/Gilang andika-
LUBUKLINGGAU,KORANLINGGAUPOS.ID – Lemang adalah salah satu kuliner yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat.
Lemang merupakan makanan yang berbahan dasar ketan yang dimasak mengunakan sebatang bambu yang dibungkus dengan daun pisang atau daun lerek lalu di bakar.
Lemang biasanya disantap saat keadaan panas, di setiap daerah konsumsi lemang berbeda-beda ada yang menikmatinya manis dengan tape ketan dan serikaya atau asin rendang, telur.
Tradisi makan lemang banyak menyebar di berbagai Negara mulai dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 6 Rekomendasi Menu Takjil Rendah Kalori Yang Sehat Untuk Tubuh
Jika pada suku Dayak lemang biasanya dijadikan makanan pesta dan disajikan dalam perayan adat.
Namun jika di luar hari Lebaran lemang bisa di jumpai di pasar-pasar tradisional.
Lemang merupakan makanan khas Ramadan yang di jadikan sebagai takjil bagi masyarakat Melayu
Bahkan di Indonesia yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan sering juga dijadikan pendamping takjil.
BACA JUGA:Cara Membuat Es Kacang Merah Khas Padang Untuk Menu Takjil
Rekomendasi Lemang yang gurih dan lezat di Kota Lubuklinggau di Jalan Yos Sudarso atau samping Jalan Riau, Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID. Rusmini mengatakan bahwa lemang yang dia jual ini berbeda dari lemang yang lainnya biasanya lemang bambu mengunakan alas daun pisang.
Tapi, lemang bambu Rusmini ini mengunakan daun lerek, daun lerek kaya akan manfaat dan dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dan menentralkan asam lambung.
Untuk satu hari bisa menjual seratus lemang daun lerek, harganya Satu lemang bambu daun lerek Rp 18.000 dan jika ingin menambah srikaya atau tape ketan harganya berbeda lemang tape ketan Rp 20.000, lemang srikaya Rp 30.000.