Waripin Sudah 4 Tahun Geluti Usaha Keripik Singkong
Keripik singkong produksi Waripi warga Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.-Foto : Muslimin/linggau pos-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Desa M Sitiharjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas jika tak membawah oleh-oleh makanan ringan yang terbuat dari olahan singkong. Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).
Sebagian besar warga Desa M Sitiharjo ini memang dikenal sebagai sentral pembuat berbagai jenis makanan ringan dari olahan Singkong, salah satunya yang dilakukan oleh Waripi.
Waripi menggeluti usahanya itu sudah cukup lama sekitar 4 tahun yang lalu, kepada KORANLINGGAUPOS.ID. Waripi menjelaskan kenapa bisa tertarik untuk membuka usaha pembuatan kerupuk singkong ini, karena mayoritas warga di Desa M Sitiharjo kebanyakan membuat olahan makanan yang berbahan dasar singkong.
Pembuatan kerupuk singkong banyak sekali tahapannya, dengan mengandalkan alat yang seadanya Waripin mampu menghabiskan singkong itu sebanyak 200 kilogram perhari.
BACA JUGA:Pipa BLUD SPAM Bocor Ganggu Pengguna Jalan
Dia juga menambahkan untuk prosesnya pembuatan kerupuk singkong itu yang pertama singkong harus dikupas. Setelah itu di cuci bersih singkong siap untuk dihaluskan menggunakan mesin parutan kelapa.
Setelah singkong halus dilakukan pemerasan menggunakan alat pres, gunanya untuk memisahkan kandungan air dari singkongnya. Kemudian jika dianggap sudah kering maka dilakukan pengayakkan memisahkan serbuk singkong yang kurang halus. setelah itu singkong yang telah halus baru dilakukan pengukusan selama 30 menit.
Setelah dianggap sudah mateng, lalu di pipihkan. Setelah itu, diberi pewarna makanan, jika ingin berwarna kerupuk singkongnya. Setelah itu di bentuk lenjeran. Kemudian diamkan selama 30 menit baru lah dimasukan kedalam kulkas selama 1 hari. Setelah itu baru di lakukan perajangan atau dipotong tipis-tipis.
Lalu tinggal di jemur selama 1 hari jika hari panas, itu juga kita harus rajin membolak-balikan supaya keringnya merata.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dan Polres Musi Rawas Lakukan Pemeriksaan Senjata Api
Untuk bahan baku singkongnya itu biasanya kita beli dengan petani langsung dengan harga perkilonya itu Rp 1.500. Sekali beli singkong sebanyak 600 kilogram, itu untuk produksi selama 2 hari.
"Untuk per 100 kilogram jika sudah menjadi kerupuk hanya tinggal 35 kilogram saja. Itu pun kalau kualitas singkong nya super," paparnya.
HArga jual kerupuk singkong Rp 9.000 hingga Rp 9.500 per Kg. Untuk penjualannya sendiri biasanya bakulan atau pengepulnya yang datang ke rumah untuk membeli kerupuk singkong.
Ia menambahkan walaupun untungnya tidak terlalu besar, tetapi masih dilanjutkan usaha ini karena memang tidak ada usaha lain. Belum lagi usaha seperti ini memang ada pasang surutnya, seperti kadang yang beli juga sepi.