Cegah Bullying, Bekali Anak Olahraga Bela Diri

Olahraga bela diri meningkatkan kebugaran jasmani, melatih ketangkasan, hingga baik untuk kesehatan mental.-Foto: Instagram.com [email protected]

BACA JUGA:Komitmen Cegah Bullying, KKG Gugus VIII Lubuklinggau Edukasi Guru dan Kepala Sekolah

Selain itu, perlu dilakukan dengan aman agar anak terhindar dari cedera. Tentu hal ini membuat para orang tua bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk menyekolahkan anaknya berlatih bela diri? Dan jenis pertahanan diri apa yang aman digunakan oleh anak.

Saat yang tepat untuk belajar bela diri meski belum ada aturan pasti pada usia berapa anak mulai boleh berlatih bela diri. 

Namun sebagian besar ahli berpendapat bahwa anak sudah bisa mulai diajarkan olahraga ini sejak usia 6 tahun. Sebab, pada usia tersebut, sebagian besar anak sudah bisa mengikuti instruksi dengan baik sehingga lebih memahami pelatihnya. 

Ada banyak sekali jenis seni bela diri dengan berbagai macam gaya yang ada di dunia. Masing-masing juga memiliki risiko tersendiri bagi anak. Namun anak hanya akan dilatih dengan materi tingkat dasar seperti berdiri sempurna, sikap berdiri, menendang dan menangkis serangan. Nah, berikut beberapa jenis bela diri yang bisa dikenalkan pada anak.

BACA JUGA:Santri Ar-Risalah Diajak Jauhi Bullying, Kalau Nekat Konsekwensinya Penjara

1.Taekwondo olahraga bela diri asli Korea ini sudah dikenal sejak lama di Indonesia, dan semakin populer sejak demam budaya Korea masuk ke Indonesia. Olahraga ini dirancang untuk melindungi diri dari bahaya dengan mengutamakan gerakan tangan dan kaki. Menurut beberapa penelitian, taekwondo dapat meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan rasa percaya diri anak.

2. Pencak silat Olahraga pencak silat ini merupakan seni bela diri asli Indonesia yang tidak hanya menekankan latihan fisik namun juga latihan mental. Setiap gerakan mempunyai filosofi tertentu yang tidak hanya indah tetapi juga sarat makna. Di Indonesia terdapat sekitar 840 perguruan tinggi yang terdaftar di Persatuan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Setiap daerah biasanya memiliki gaya silat tersendiri yang kental dengan tradisinya.

Dengan belajar pencak silat, anak-anak tidak hanya memperoleh ilmu bela diri, namun juga dapat berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya asli Indonesia. 

3. Aikido merupakan olahraga bela diri asal Jepang yang mengedepankan pertahanan diri dan tidak menyerang lawan secara agresif. Oleh karena itu, jurus-jurus yang diajarkan merupakan teknik Ingunci lawan. Seni bela diri ini juga tidak diperuntukkan untuk duel dan tidak ada pertarungan seperti bela diri lainnya. 

BACA JUGA:Selamat, ini Nama 113 Kepala Sekolah yang Dilantik Bupati Musi Rawas

4. Karate merupakan seni bela diri asal Jepang yang cukup populer di Indonesia. Karate berasal dari bahasa Jepang yang berarti tangan kosong. Bela diri ini menekankan pada seni mempertahankan diri tanpa menggunakan senjata.

Selain mempelajari gerak tubuh, anak juga diajarkan tentang nilai moral dan memperlakukan orang lain dengan hormat. Jadi sangat bermanfaat untuk diajarkan Pada anak-anak. 

Itulah beberapa manfaat anak belajar seni bela diri. Meski demikian, kemandirian belajar anak tentu tidak bisa dianggap remeh.

Yang terpenting, anak harus memahami bahwa bela diri bertujuan untuk melindungi dirinya sendiri, bukan untuk menjadikan dirinya pahlawan yang lebih unggul dari anak lain.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan