4 Cara Melatih Anak Disiplin Sejak Dini

Melatih anak disiplin sejak dini dengan mengikuti peraturan yang berlaku dapat membentuk karakter baik pada anak.-Foto : Tangkap layar -iStock

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID  - Melatih anak disiplin sejak dini sangatlah penting. Karena mampu menghasilkan karakter yang baik pada diri anak di kehidupannya kelak. 

Meski begitu, cara melatih anak disiplin tentunya harus disesuaikan dengan usianya. Dimana pada dasarnya, melatih kedisiplinan anak bukan sekadar mengajarkan anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.

Dengan kata lain, disiplin juga berarti mendidik anak dengan mengikuti dan menghormati peraturan yang berlaku.

Manfaat penerapan disiplin pada anak sangat beragam, mulai dari melatih rasa tanggung jawab anak dalam segala hal, melatih anak memilih pilihan yang baik untuk dirinya, hingga membantu anak mengelola kecemasan dan emosi.

BACA JUGA:SDN 48 Lubuklinggau Didik Anak Agar Disiplin dan Berprestasi

Berikut penjelasan psikolog klinis dan keluarga, Pritta Tyas dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman parapuan.co.

1. Libatkan anak dalam membuat peraturan

Jika biasanya orang tua membuat aturan yang harus dipatuhi anak, cobalah mengubah sudut pandang tersebut. Daripada hanya memberi aturan, libatkan anak dalam membuat aturan dan sepakati bersama.

Ajak anak membuat jadwal kegiatan rutin, aturan bermain, belajar, membantu pekerjaan rumah, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu mereka belajar menerapkan disiplin diri sejak dini.

BACA JUGA:Didik Siswa Disiplin dan Tanggung Jawab, SMKN 3 Lubuklinggau Pakai Aplikasi Point Tatib Online Siswa

2. Gunakan cara-cara yang menyenangkan untuk mengajak anak bekerja sama

Untuk menerapkan cara ini, sebaiknya Anda tidak menggunakan perintah langsung kepada anak. Hindari mengatakan, “Singkirkan mainannya”, “Ayo mandi sekarang”, “Habiskan makanannya”, dan seterusnya.

Sebaiknya gunakan cara yang lebih menyenangkan, seperti mengajak anak membersihkan mainan sambil menyanyikan lagu. Bunda juga bisa menggunakan trik, “Mama, pejamkan mata ya? Saat ibu membuka matanya, nasi di sendok sudah habis.”

3. Memberikan apresiasi terhadap proses dan usaha anak

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan