Psikolog RSUD Dr Sobirin Beberkan Cara Memberikan Pendidikan S*ks pada Remaja
Psikolog Klinis RSUD Dr Sobirin - Irwan Tony, M.Psi-Foto : Dokumen-Linggau Pos.
BACA JUGA:Dampak Nikah Usia Dini Bahaya Banget, Psikolog Lubuklinggau: Rentan Cerai
Orang tua berperan penting dalam memberikan edukasi seks terhadap anaknya. Namun sebagian orang tua enggan mengenalkannya pada anak dan merasa hal ini masih tabu untuk diceritakan.
"Kebanyakan orang tua enggan menceritakan dan menganggap hal ini tabu untuk anaknya itu adalah persepsi yang salah. Jadi mengenalkan edukasi seks kepada anak itu adalah ayah dan ibunya, bukan teman-temannya. Karena khawatirnya dia mendapatkan informasi salah dari temannya itu bahaya," ucapnya.
Sementara, jika orang tua yang menjelaskan edukasi seks tentu akan lebih aman abgi anaknya. Jadi paling efektif adalah orang tua menjelaskan dengan memperhatikan tingkat usia anak tersebut. Jika itu remaja, maka perbanyak dialog tentang hubungan seksual.
Tegas Irwan, sebaiknya orang tua juga mempunyai bekal ilmu untuk mengedukasi anaknya. Karena kebanyakan orang tua memberikan jawaban tidak tepat ketika anaknya bertanya.
BACA JUGA:Ide Liburan yang Menyenangkan Ala Psikolog Irwan Tony
"Masalahnya orang tua seringkali ngasal jawaban ketika ditanya anak seperti, kenapa sih ibu bisa hamil? Lalu dijawab, ya karena ibu banyak makan. Nah itu salah, ga boleh," tuturnya.
Lalu, Irwan berpesan kepada para orang tua supaya selalu memperhatikan anaknya. Karena anak ABG ini masih butuh perhatian, tempat berbagi, bercerita, dan jangan selalu menyalahkan anak.
Karena mereka sedang mencari jati diri, kalaupun anak melakukan kesalahan itu dalam proses untuk menemukan jati dirinya. Nah tugas orang tua adalah bagaimana mengatur bersama sehingga anak bisa menemukan jati dirinnya.
"Nah, untuk anak ABG, anda masih muda, anda masih punya potensi yang sangat besar dari sisi kemampuan kognitif, dan fisik. Maka manfaatkan waktu anda sebaik mungkin, karena masa remaja itu adalah masa pendek. Tapi kalau kita salah melangkah, maka masa depan kita menjadi suram. Jadi hati-hati dengan masa remaja anda, jangan anda jatuh ke hal yang negatif," pungkasnya.(*)