Begini Cara Pondok Pesantren Al Haadi Lubuklinggau Kembangkan Jiwa Wirausaha Santri

Ketua Ponpes Al Haadi Ustadz Muhammad Rudi dan Ketua DPD FORPESS Ustadz Ahmad Fikri foto bersama unsur pimpinan lembaga pendidikan ponpes dan para santri usai buka puasa bersama di Mushola Jabbal Rahmah, Selasa 2 April 2024. -Foto : Dokumen -Ponpes Al Haadi

BACA JUGA:Asah Jiwa Wirausaha Murid, SDN 17 Lubuklinggau Rutin Adakan Market Day

Seusai wawancara, sekitar pukul 17.30 WIB Ponpes Al Haadi mengadakan peringatan Nuzulul Qur'an yang diikuti oleh seluruh santri MI dan SMP IT Al Haadi berlokasi di Mushola Jabbal Rahmah.

Acara dihadiri oleh Pembina sekaligus Ketua Ponpes Al Haadi Ustadz Muhammad Rudi, Ketua DPD FORPESS Kota Lubuklinggau Ustadz Ahmad Fikri, Kepala SMP IT Al Haadi Ustadz Hady Maresyah Putra, Kepala MI Al Haadi Ustazah Melyani, Kepala RA Al Haadi Ustazah Gita Pratiwi, dan Kepala TPA/TPQ Ustadz Zaenal Abidin.

Ustadz Rudi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ustadz Ahmad Fikri dan para pimpinan lembaga serta para santri.

Ia meminta kesediaan Ustadz Ahmad untuk memberikan tausiyah mengenai pentingnya Al Qur’an dalam kehidupan. Ia juga berpesan kepada para santri untuk terus semangat dalam menimba ilmu di pondok, walaupun dengan keterbatasan fasilitas, namun yang paling penting untuk dijaga adalah semangat dalam belajar.

BACA JUGA:Asah Jiwa Kewirausahaan, ini yang Dilakukan SMPN 13 Lubuklinggau

Ustadz Ahmad Fikri dalam tausiyahnya mengajak para santri dan semua yang hadir untuk tidak lupa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya. “karena salah satu ibadah dimana Allah memerintahkan umat muslim mengerjakannya, dan Allah bersama para malaikat juga mengerjakannya adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, seperti yang tertulis dalam Qur’an surat Al Ahzab ayat 56. Namun shalawat Allah tentu berbeda dengan shalawat yang diucapkan manusia.”ungkapnya.

Ketua Ponpes Modern Uswatun Hasanah ini juga bersyukur saat ini pondok pesantren sudah menjadi tujuan pendidikan favorit bagi para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. 

Ia juga berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan video-video kekerasan terhadap anak-anak yang kadang beredar di media social, karena belum tentu hal itu terjadi di lingkungan pesantren. “Hendaknya juga kita semua bisa memfilter setiap informasi yang diterima, dan jangan sampai termakan informasi hoax.”pungkasnya.

Ia juga bersyukur saat ini pihak media Linggau Pos menawarkan kerjasama penerbitan rubric “Pesantren Kita”, dimana isinya mengenalkan ponpes, mulai dari kegiatan, system belajar, prestasi dan lain-lain kepada masyarakat luas.

BACA JUGA:Serahkan Bantuan untuk Wirausaha Muda

Ustadz Ahmad juga berpesan kepada para santri jika nanti sudah selesai menempuh pendidikan di pesantren dan berbaur kepada masyarakat, untuk tetap bisa menjaga akhlak dan menerapkan ilmu yang sudah didapat, tetap menghormati para guru dan tentunya menjaga nama baik pesantren.

“Karena keberkahan ilmu adalah menghormati guru. Tidak semua orang berilmu itu berakhlak baik, maka kalian jadilah orang yang berilmu dan berakhlak mulia. Jika kalian ingin bahagia, maka bahagiakanlah orang lain, terutama kedua orang tua yang sangat besar jasanya.”tutupnya.

Selesai menyampaikan tausiyah, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

Sebagai informasi, ponpes Al Haadi juga memiliki bisnis sampingan untuk menunjang perekonomian pondok, seperti peternakan madu kelulut, kebun pepaya California, kebun durian musang king, kebun markisa,kebun jambu jamaika dan jambu mawar. Semuanya berada didalam lingkungan ponpes Al Haadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan