Begini Cara Pondok Pesantren Al Haadi Lubuklinggau Kembangkan Jiwa Wirausaha Santri

Ketua Ponpes Al Haadi Ustadz Muhammad Rudi dan Ketua DPD FORPESS Ustadz Ahmad Fikri foto bersama unsur pimpinan lembaga pendidikan ponpes dan para santri usai buka puasa bersama di Mushola Jabbal Rahmah, Selasa 2 April 2024. -Foto : Dokumen -Ponpes Al Haadi

Ponpes ini memiliki tenaga pengajar sebanyak total 27 orang.


Ketua DPD FORPESS Kota Lubuklinggau Ustadz Ahmad Fikri (paling kanan) sedang menyampaikan tausiyahnya dalam peringatan Nuzulul Qur'an di Mushola Jabbal Rahmah, Selasa 2 April 2024.-Foto : Dokumen Ponpes Al Haadi-

Untuk jumlah local atau ruang kelas, ponpes ini hanya memiliki 5 lokal.

BACA JUGA:Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera Fokus Siapkan Lulusan Berjiwa Wirausaha dan Enterpreneur

“Saat ini kami masih memiliki kendala pada jumlah fasilitas asrama dan jumlah ruang belajar. Jadi jumlah penerimaan santri baru yang mendaftar kami batasi.”sambungnya.

Namun dengan keterbatasan jumlah ruang belajar tidak menyurutkan semangat pihak ponpes untuk memberikan proses pembelajaran yang terbaik kepada para santri. Sebaliknya, pihak ponpes menerapkan pembelajaran seperti halnya di sekolah alam. Dimana para santri diajak belajar dibawah pepohonan kebun markisa yang rindang, di aula serbaguna ponpes, di mushola, dan dibeberapa tempat lainnya.

Hal ini juga dilakukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan, efektif dan tidak membosankan, sehingga diharapkan bisa  selalu menjaga semangat para santri untuk belajar.


Madu Kelulut/Trigona produksi Ponpes Al Haadi.-Foto : Dokumen Ponpes Al Haadi-

Pria yang juga merupakan Sekretaris DPD FORPESS Kota Lubuklinggau periode 2023 – 2027 menjelaskan, ada beberapa ekstrakurikuler (ekskul) unggulan di pondoknya, yaitu ekskul Pramuka, panahan, silat, hadroh dan ekskul pasukan pengibar bendera.

BACA JUGA:Kreatif Banget, Pelajar SMAN Tugumulyo Pamerkan Jajanan Khas Musi Rawas pada Bazar Kewirausahaan 2023

“Alhamdulillah beberapa santri kami meraih banyak prestasi di beberapa ajang perlombaan, seperti Juara 1 Ceramah pada even FASI yang diadakan oleh BKPRMI Kota Lubuklinggau di tahun ini, direbut oleh 1 santri SMP dan 1 santri MI. Kemudian tahun 2023 yang lalu mendapat Juara 3 Lomba Panahan, Juara 2 Lomba Hafalan 100 Hadist Tingkat Kabupaten Musi Rawas dan Juara 1 Judo Tingkat Pelajar Nasional diraih oleh santri kelas V MI.”ungkapnya.

Ketika ditanya bagaimana system pengawasan terhadap aktivitas para santri, terutama dalam hal mencegah terjadinya kasus bullying ? Ketua sekaligus Pembina Ponpes Al Haadi ini mengatakan, ada santri kelas 3 SMP yang dipercaya dan ditunjuk oleh pihak ponpes untuk mengawasi aktivitas keseharian santri yang lain. 


Kebun Pepaya California di lingkungan Ponpes Al Haadi.-Foto : Dokumen Ponpes Al Haadi-

Jika didapat santri itu melakukan hal keliru seperti mengganggu kawan yang lain dan sebagainya, maka akan dicatat, dan dilaporkan ke pihak ponpes.

“Sanksi yang diberikan pihak ponpes bagi santri yang melanggar tadi, berupa teguran. Jika ternyata masih mengulangi, maka akan diberi hukuman dengan membuat surat perjanjian. Kita tegas namun tidak keras. Santri yang ditunjuk mengawasi pun tidak dizinkan melakukan tindakan langsung berupa kekerasan ketika menegur santri lainnya.”papar Ustadz Rudi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan