Kasus Flu Singapura Merajalela di Indonesia, Ini Pesan IDAI
id Kasus Flu Singapura tengah meningkat di Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menghimbau agar para orang tua jangan panik dan tetap waspada.-Foto : Disway.id -
KORANLINGGAUPOS.ID - PENULARAN Flu singapura akhir-akhir ini cukup banyak di Indonesia. Bahkan ara orang tua jadi panik, khawatir sang anak tertular flu singapura saat berada diluar rumah.
Flu singapura sendiri diketahui penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut bahkan menimbulkan luka lepuh dikulit. Bahayanya lagi, flu singapura ini penularannya cukup gampang, dan sering menyerang anak-anak usia 5 sampai 10 tahun.
Lalu untuk menyikapi merebaknya kasus flu singapura di Indonesia saat ini, ini pesan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dikutip dari Disway.id, IDAI menghimbau agar para orang tua tidak panik dan tetap waspada agar anaknya tidak tertular flu singapura.
BACA JUGA:Yenni Berkebun Untuk Kesehatan Mental
Berdasarkan data dari Humas Kementerian Kesehatan RI, pada minggu kesebelas tahun 2024 tercatat 5.461 orang yang terjangkit Flu Singapura di Indonesia, 738 kasus diantaranya terjadi paling marak di Provinsi Banten.
Meski kasus penularan Flu Singapura di Indonesia masih terkendali, namun dr. Nastiti Kuswandani, SpA(K) selaku Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan para orangtua agar tetap mengontrol kesehatan anak-anak.
"Ada peningkatan kasus Flu Singapura, tapi jangan panik yang berlebihan pada orang tua terutama sampai misalnya melarang anaknya sekolah atau bahkan sekolah sampai menutup karena itu suatu tindakan yang tidak perlu.," ujarnya saat konferensi Zoom, Kamis 28 Maret 2024.
"Kalo ada yang sakit harus istirahat di rumah mungkin selama kurang lebih satu pekan supaya tidak menularkan dan tentu menggunakan etika," sambungnya.
BACA JUGA:Buah Unik Penuh Manfaat! Inilah Kelengkeng Merah untuk Kesehatan Tubuh
Dr. Nastiti Kuswandani, SpA(K) menjabarkan laporan studi yang menyebut jumlah kasus penularan Flu Singapura tercatat hanya 6 persen, yang artinya 6 dari 100 anak terdeteksi Flu Singapura.
"Kenapa kita jangan panik? Karena case fatality ratenya untuk HFMD juga rendah. Artinya kalau anak terkena HFMD itu kalo dari laporan studinya cuma 6 persen jadi cuma 6 dari 100 anak yang sebetulnya gak perlu dirawat," tuturnya.
Sementara, untuk laporan kematian anak terhadap Flu Singapura juga masih sangat rendah. Sehingga, IDAI menghimbau agar orangtua jangan panik namun tetap harus waspada.
"Tapi laporan kematiannya juga sangat rendah, dari 100 ribu kasus angka kematiannya cuma 50 kalo dipersentasekan gak nyampai 1 persen," tuturnya.