Maksimal 4 Calon Walikota Maju Pilkada Lubuklinggau 2024, Pengamat Sebut 5 Nama Potensial
Peneliti Lembaga Dejure Riset Konsulting (DRK), Kurniawan Eka Saputra.-Foto: Dokumen-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Peneliti Lembaga Dejure Riset Konsulting (DRK), Kurniawan Eka Saputra memperkirakan jumlah pasangan calon (Paslon) Walikota Lubuklinggau dan Wakil Walikota Lubuklinggau dari jalur partai politik (Parpol) 3-4 pasang.
Eka Rahman panggilan akrapnya mengatakan, politik lokal Kota Lubuklinggau kurang dari 7 bulan menjelang Pilkada serentak 2024, sangat dinamis.
Setidaknya jika dilihat dari indikator :
"Pertama, banyak figur yang 'memiliki niat' untuk ikut kontestasi sudah mulai memasang alat peraga, baik luar ruang seperti billboard, baleho serta spanduk," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
BACA JUGA:Ristanto Dapat Restu dari Ridwan Mukti Maju Pilkada Musi Rawas
Demikian halnya dengan media sosial mulai 'penuh' dengan upload bakal calon kepala daerah seperti : Rodi Wijaya, Rahmat Hidayat (Yopi Karim), Alfarizal (sudah lama), lalu ada Hendri Juniansyah, Imam Senen, Hambali, Rustam Effendi, SUKO, Suhada, Subandio Amin, dst sudah menghiasi ruang publik dengan tagline dan 'pesan' terkait pilkada.
Kedua, terkini bagaimana 'geliat pilkada' dilakukan dengan lobi-lobi politik yang di kemas dalam ' silaturahim/halal bihalal' pasca Idul Fitri baik antara para ketua parpol dengan parpol lain, maupun dengan kelompok-kelompok pemilih di masyarakat.
Fenomena ini bisa di tafsirkan sebagai bagian dari penjajagan koalisi parpol menghadapi pilkada. Sebagai contoh : manuver politik HRW, Yopi Karim, Rustam Effendi, SUKO (Sulaiman Kohar) mengunjungi sekretariat/rumah ketua parpol adalah bagian dari penjajagan kearah pembentukan koalisi pllkada.
Apakah kemudian koalisi ini akan sebangun dengan koalisi nasional sebagaimana pilpres atau tidak, dapat dilihat nanti dalam beberapa waktu kedepan. Namun, menurut saya koalisi dalam rangka pilkada bisa jadi berbeda dengan pilpres.
Peta koalisi Pilkada Kota Lubuklinggau sepertinya akan mengarah pada 3-4 koalisi. Dengan prediksi kemungkinan Koalisi Golkar, PKB, PBB dengan 11 kursi (kemungkinan bertambah).
Lalu Koalisi Nasdem dan Hanura 6 kursi (kemungkinan bertambah) Koalisi Partai Gerindra kurang 1 kursi (kemungkinan bertambah).
"Serta PDIP, PKS, dan PD apakah akan membentuk koalisi baru atau bergabung ke koalisi yang ada," paparnya.
Jika membentuk koalisi baru, maka akan ada 4 koalisi parpol. Sebaliknya, jika bergabung dengan koalisi yang ada akan menyisakan 3 koalisi parpol saja.