Tips Psikolog, 5 Cara Menghadapi Anak Tantrum yang Membuat Parents Kewalahan

Menghadapi anak tantrum membutuhkan ketelatenan penuh-tangkap layar-@Halodoc

KORANLINGGAUPOS.ID - Membesarkan anak memang membutuhkan ketelatenan penuh, apalagi saat anak sedang menangis, rewel atau bahkan ngambek. Kondisi ini sering disebut dengan tantrum. 

Tantrum merupakan perilaku marah yang terjadi pada anak, mereka mengekspresikan emosinya dengan menangis sekeras-kerasnya, berguling-guling di lantai dan melempar barang.

Pada dasarnya penyebab anak mengalami tantrum juga disebabkan oleh beberapa hal, misalnya jenuh atau bosan, mengalami nyeri, lapar, stimulasi berlebihan, menyesakkan atau panas, merasa tidak didengarkan,  tidak nyaman di dalam kamar, dan lain-lain.

Psikolog Klinis RSUD Dr Sobirin, Irwan Tony, M.Psi mengatakan, tantrum banyak sebabnya pertama ada yang mengalami otaknya butuh perkembangan seperti autism bisa juga tantrum atau ini anak yang normal keinginannya tidak terpenuhi maka anak tersebut tantrum.

BACA JUGA:Era Digital Orang Tua Harus Didik Anak Sesuai Zaman, Ini Akibatnya

Kedua kasusnya dibiarkan, biarkan anak tantrum menangis. Biasanya kalo orang tua langsung merespon atau langsung memenuhi keinginannya dengan mendekati anak dan sebagainya maka itu akan menjadi senjata anak.

“Misalkan dia ingin dibelikan mainan, kita (orang tua) langsung respon kasih mainannya, lama-lama dalam fase-fase tertentu kalo dia (anak) inginkan sesuatu dia langsung tantrum dulu tuh dan biasanya orang tuanya malu dulu dan panik, dan menuruti. Nah itu tidak mengajari anak untuk menunda keinginan dia,” ujarnya. 

Adapun hal paling efektif menghadaoi anak tantrum menurut Psikolog Irwan adalah mendiamkan atau menghiraukan anak terlebih dahulu. Seperti guling-guling selagi anak dalam posisi aman atau tidak celaka.

“Dengan mendiamkan anak tantrum, orang tua harus pastikan dia aman gak celaka. Sudah selesai tantrumnya, baru kita tanya kenapa sih, kenapa kakak (anak) seperti itu, kakak kalo mainan kalo bilang boleh tapi tidak sekarang. Nah gitu,” jelasnya.

BACA JUGA:Bentuk Citra Diri Positif Anak, TK Alam dan TK Mardhotillah Lubuklinggau Gelar Akhirussanah dan Pentas Seni

Jika orang tua melakukan seperti hal yang disampaikan oleh Psikolog Irwan, itu akan memungkinkan anak belajar menunda keinginannya yang kapan pun langsung muncul.

Dimana orang tua dapat mengatakan kalimat seperti, “kita tunda dulu nanti ayah belikan, mama belikan tapi tidak sekarang karena mama gak punya uang”. Walaupun orang tua punya uang tapi harus tetap menunda keinginan anak. 

Sehingga anak bisa mengerti kondisi orang tuanya seperti yang dijelaskan di atas. Karena ada waktu tertentu yang menjadi perubahan tingkah lakunya lebih baik misalkan jadi motivasi anak.

“Anak akan berfikir kalau mereka gak tantrum maka keinginanya bisa dipenuhi. Misalkan kakak gak nangis-nangis di tempat umum nanti bunda beliin es krim ya. Nah itu bisa jadi reward untuk dia sehingga perilaku tantrum pada anak itu akan hilang,” terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan