drg Isfayanty Berbagi Kiat Jaga Kesehatan Gigi Anak

drg Isfayanty Arta Mutiara Hutabarat Puskesmas Citra Medika Lubuklinggau-Foto : Dokumen pribadi -

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Rendahnya kesadaran merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 57,6% penduduk Indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang sudah mendapat pelayanan medis.

Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%) dan hanya 7% anak yang terbebas dari gigi berlubang.

Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan upaya pencegahan gigi berlubang sejak dini.

BACA JUGA:TK Mutiara Bangsa Lubuklinggau Ajak Siswa Jaga Kebersihan Gigi Sejak Dini

Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut dan beranggapan bahwa anak dengan gigi sulung (gigi susu) yang bermasalah tidak memerlukan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi tetap (gigi dewasa).

Namun permasalahan gigi dan mulut pada anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak 

Jumat 21 Juni 2024, saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, drg Isfayanty Arta Mutiara Hutabarat mengungkapkan, menjaga kesehatan gigi sejak dini adalah pilar penting menuju hidup sehat. 

Untuk menjaga kesehatan gigi anak, drg Isfayanty menjelaskan, pilihlah sikat gigi anak  dengan bulu sikat yang halus, lalu gunakan pasta gigi sebesar biji jagung untuk usia batita dan balita.

BACA JUGA:PIKK PLN UP3 Lubuklinggau Edukasi Siswa SDN 46 Penting Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Lanjutnya, sikat gigi dimiringkan ke arah gusi, digerakkan maju mundur secara perlahan, jangan lupa untuk membersihkan sisi di bagian dekat lidah, langit-langit dan juga bagian kunyah, lalu berkumur secara perlahan.

Gigi anak yang jarang disikat akan mudah berlubang sehingga gigi anak akan rusak sebelum waktunya pergantian gigi, akibatnya anak akan kesusahan untuk makan, mudah terinfeksi oleh bakteri, menyebabkan pembengkakan pada gusi anak berupa nanah yang berisi bakteri. 

Orang tua juga wajib membawa anaknya ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali.

Rutinitas ini diperlukan agar orang tua mendapat edukasi tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan gigi berlubang dan anak dapat beradaptasi sedini mungkin dengan praktik dokter gigi agar kedepannya tidak takut ke dokter gigi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan