Wujudkan Generasi Modern Berhati Agamis, Ponpes Syifaul Janan Musi Rawas Optimalkan Belajar dan Ekskul Santri
Pimpinan Ponpes Syifaul Janan, KH Imam Aspali, S.Pd dan istri-Foto-Dokumen Ponpes Syifaul Janan
KORANLINGGAUPOS.ID - Pondok Pesantren (Ponpes) Syifaul Janan beralamat di Jalan Syueb Tamat, Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Ponpes Syifaul Janan dipimpin oleh KH. Imam Aspali, S.Pd, dan didirikan pada 1 Januari 2000 oleh KH. Imam Aspali, S.Pd bersama KH. Mustari.
Awalnya Ponpes Syifaul Janan merupakan madrasah diniyah dengan kurikulum belajar selama 6 tahun, dan saat ini dengan inovasi dibidang pendidikan Ponpes Syifaul Janan sudah menaungi total 5 lembaga pendidikan,
yaitu Madrasah Diniyah, Tahfidzul Qur'an, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Syifaul Janan.
BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Ponpes Irsyadut Tholibin Musi Rawas Adakan Berbagai Lomba dan Upacara Santri BACA JUGA:Ponpes Annajiyah Lubuk Linggau Melahirkan Santri Yang Berprestasi
Hal ini disampaikan Pimpinan Ponpes Syifaul Janan, KH Imam Aspali, S.Pd saat dibincangi wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 2 November 2024.
Ia mengatakan, SMA Syifaul Janan saat ini memiliki 187 santri dan sudah terbentuk sejak tahun 2016, SMP Syifaul Janan berdiri sejak tahun 2022 dan memiliki 200 santri,
dan SD Syifaul Janan baru terbentuk di tahun ajaran 2024/2025 dan baru memiliki 13 santri.
"Kami memiliki total 400 santri. Untuk Madrasah Diniyah, semua santri mulai SD hingga SMA wajib ikut di Madrasah Diniyah. Untuk lembaga Tahfidzul Qur'an, ada 40 santri," paparnya.
BACA JUGA:Ponpes Irsyadut Tholibin Musi Rawas Gelar Berbagai Perlombaan Peringati Hari Santri Nasional 2024 BACA JUGA:Ponpes Ulin Nuha Lubuk Linggau Komitmen Didik Generasi Unggul
Lanjutnya, santri yang menuntut ilmu di Ponpes Syifaul Janan tidak hanya berasal dari Kabupaten Musi Rawas, tetapi juga dari Kota Lubuk Linggau, Musi Rawas Utara, Kabupaten Rejang Lebong, hingga Kabupaten Empat Lawang.
Dalam mensosialisasikan pesantrennya, KH. Imam Aspali menerangkan selama ini sosialisasi dilakukan dari mulut ke mulut.
"Kami tidak menyebarkan brosur. Prinsip kami, siapa saja yang mau mondok disini, silahkan datang kesini, dan lihat langsung kondisi pesantren.
Jika mau menginap untuk memantau kami terima, dan kalau dirasa cocok,silahkan mendaftar," ungkapnya.