Warna Tinja Anak Gambaran Kondisi Kesehatan, Cek Fakta
Bila ditemukan warna tinja yang putih seperti dempul, merah darah, hitam seperti ter atau kopi,hijau tua disertai diare barulah kita curiga adanya penyakit yang serius pada bayi dan anak.-Foto : DOKUMEN/-IDAI
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sebagai orang tua, kadang kita dibuat galau saat melihat warna tinja buah hati berbeda dari biasanya.
Lebih khawatir jika tinja anak tidak padat alias encer. Sebelum kita memutuskan datang ke fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit, kita bisa cek dulu informasi berikut ini mengenai identifikasi warna tinja Si Kecil yang dapat mendeskripsikan kondisi kesehatannya.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan warna tinja normal pada bayi dan anak secara umum adalah kuning atau cokelat. Hal ini disebabkan oleh sterkobilin yaitu bagian dari empedu yang dikeluarkan lewat tinja.
Muzal Kadim sebagai penulis dalam laman IDAI mengungkapkan, yang mewarnai tinja kita adalah empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan di kantong empedu, lalu disalurkan ke usus halus lewat saluran empedu (duktus koledokus). Oleh karena itu, gangguan dari saluran empedu dan hati dapat mempengaruhi warna tinja.
BACA JUGA:Kenali Gejala Diare Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Pada anak yang mendapat susu formula tidak jarang tinjanya berwarna kehijauan. Apabila seorang anak memperlihatkan warna tinjanya di luar seperti yang disebutkan di atas, perlu dipikirkan kemungkinan adanya suatu kelainan.
Pertama, tinja yang berwarna kehijauan. Pada bayi dapat disebabkan karena warna empedu. Pada keadaan normal, makanan saat berada di usus halus akan bercampur dengan empedu. Makanan tersebut kemudian akan mengalami penyerapan dan sisanya akan diteruskan ke usus besar.
Di usus besar, tinja kemudian mengalami suatu proses yang akhirnya akan menyebabkan perubahan warna menjadi kuning atau cokelat.
Bila tinja di usus besar hanya singgah dalam waktu yang singkat, tinja tidak memiliki kesempatan atau waktu untuk mengalami perubahan warna tersebut.
BACA JUGA:Awas! Ada 5 Efek Samping Negatif dari Makan Pisang Secara Berlebihan
Keadaan ini sering disebut sebagai rapid transit atau penurunan waktu singgah di usus besar yang akhirnya menyebabkan feses berwarna hijau.
Kedua, tinja dapat berwarna seperti dempul alias putih pucat. Ini karena tidak adanya warna empedu yang mewarnai. Apabila keadaan ini terjadi, dapat dipikirkan kemungkinan adanya gangguan pada saluran empedu yang disebut sebagai atresia bilier.
Tinja yang berwarna seperti dempul ini merupakan keadaan yang harus segera dievaluasi untuk dipastikan penyebabnya.
Ketiga, tinja yang berwarna kemerahan atau kehitaman dapat diasumsikan ada perdarahan saluran cerna. Tinja yang berwarna merah bercampur lendir dengan konsistensi cair merupakan pertanda penyakit disentri.