Catat, ini Manfaat Imunisasi Bagi Anak-anak Jangan Ada yang Terlewatkan
Kepala Puskesmas Swasti Saba Lubuklinggau, Nurlela, SKM-Foto : Hikmah-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan “vaksin” untuk menciptakan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti Campak, Rubella, dan lain-lain.
Kepala Puskesmas Swasti Saba Lubuklinggau, Nurlela, SKM saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan, jika anak tidak diimunisasi akan rentan terserang penyakit.
Maka dari itu, tiap anak diwajibkan untuk imunisasi dengan rutin.
BACA JUGA:Simak, Begini Kronologi Bayi Meninggal Dunia Usai Diimunisasi
Perlu kita ketahui, manfaat imunisasi bagi bayi dan anak itu sendiri jauh lebih besar dibandingkan risiko langsungnya.
Seperti, melindungi tubuh bayi dan anak dari serangan dan ancaman bakteri atau virus tertentu, mencegah anak tertular penyakit akibat bakteri atau virus dan meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu.
Serta meningkatkan derajat kesehatan bayi dan anak yang berdampak pada kesehatannya.
Imunisasi sebagai kualitas pertumbuhan dan perkembangan serta produktivitas sumber daya manusia di masa depan.
BACA JUGA:IKNN IV Lawang Bantu Warga Terdampak Banjir Muratara
Di samping itu, imunisasi juga mengurangi dan menghilangkan kecemasan anak akan tertular penyakit berbahaya.
Sehingga mereka semakin yakin bahwa anak akan menjalani proses tumbuh kembangnya dengan sehat dan aman serta terbukti memberikan perlindungan secara cepat, aman dan sangat efektif (relatif murah atau hemat biaya).
Setiap bayi dan anak diberikan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan agar vaksin mampu memberikan perlindungan dan kekebalan tubuh yang optimal.
Jadwal tersebut dibuat sesuai dengan jenis penyakit yang ingin dicegah. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti, hepatitis B, TBC, tetanus, difteri, pertusis, poliomielitis, meningitis, pneumonia, campak dan rubella.