Usaha Ternak Madu Lebah Kelulut Sangat Menjanjikan

Nibuansyah menunjukkan salah satu stup lebah kelulut miliknya jenis Geniotrigona Thoracica.-Foto : Muslim Linggau Pos-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Sudah memasuki enam tahun Nibuan Syah (61) Warga Desa Suka Karya Kecamatan STL Terawas Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) menjadi peternak lebah kelulut. Saat ini dirinya sudah mempunyai lebih kurang 50 stup (kotak lebah).

Nibuansyah tinggal di kawasan objek wisata alam Bukit Cogong. Selain menjadi peternak lebah kelulut, dia juga menjadi petani penyadap getah karet, serta ikut serta dalam pengelolaan wisata Bukit Cogong. 

Nibuan Syah menjelaskan jika dirinya berternak lebah kelulut ini sejak tahun 2019 yang lalu.

"Saya sudah mulai belajar menernak lebah kelulut sejak tahun 2029. Saat ini saya sudah mempunyai 6 jenis lebah kelulut diternakkan, Seperti Lipidotrigona Terminata, Heterotrigona Itama, Geniotrigona Thoracica, Trigona Apicalis Damar, Tetragonula Testarcies Matahari, Tetragonula laeviceps," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.  

BACA JUGA:Forum OPD Sepakati 1.230 Usulan, 378 Pokir Masuk RKPD 2025

Awal mula tertarik usaha ternak lebah kelulut karena sebagai petani yang memanfaat hasil hutan. seperti contohnya itu hasil dari lebah kelulut, buah-buahan yang ada di dalam hutan, serta hasil dari menyadap karet. 

Pada tahun tahun 2017 Nibuan Syah diundang oleh Dinas Kehutanan Pekanbaru. "Kami sempat mendapat pembelajaran atau pelatihan dari KPH Kabupaten Musi Rawas, kita juga perna dibantu oleh HTI institut serta KPH Kabupaten Musi Rawas, tentang budidaya lebah kululut ini," jelasnya.

Panen madu lebah kelulut 4 bulan sekali, dikarenakan masih tahap pembelajaran. "Penen 4 bulan sekali, kenapa kami lakukan seperti itu, karena baru jadi biarlah dia mengembang dahulu," jelasnya.

Sekali panen biasanya 5 sampai 6 Kg. Pemasaran melalui medsos seperti instagram, facebook, juga dari mulut kemulut.

BACA JUGA:Masih Malas Minum Air Putih, Ini Loh Segudang Manfaat Rutin Minum Air Putih

Juga banyak yang datang ke sini, ada yang sengaja datang untuk belajar, dan ada juga yang hanya melihat-lihat saja. Bahkan juga perna di undang ke Muara Enim ada kelompok tani di sana ingin belajar cara ternak lebah kelulut ini. 

Bahkan yang sudah belajar ke sini. Ada yang sudah membudidayakan lebah kelulut, seperti di Marga Bakti, bahkan yang dari Muara Enim sudah mulai membudidayakan lebah kelulut ini.

Untuk harga madu lebah kelulut mulai dari harga Rp 400.000 per Kg ada juga sampai Rp 1 juta.

Budidayah lebah kelulut ini memang bagusnya di dalam hutan atau di pigiran hutan karena tidak perlu lagi repot-repot untuk menyipkan makanannya. Jika diperkarangan rumah atau di kota harus terlebih dahulu mempersiapkan untuk makanannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan