Lanjutnya, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk makan makanan yang halal dan baik saja dari rezeki yang Allah SWT berikan. Hal tersebut menandakan bahwasanya umat Islam hanya diperintahkan makan makanan yang halal saja, karena itu sangat berpengaruh dalam kehidupan salah satunya kehidupan dan pemikiran anak-anak dimasa mendatang.
"Misal dalam surat An-Nahl ayat 114 maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang diberikan allah kepadamu dan syukurilah nikmat yang Allah SWT berikan jika hanya padanya kamu menyembah," terangnya.
Disamping itu, Allah menyuruh hamba-Nya makan makanan yang halal dan enak serta tidak mengikuti setan. Karena sifat setan yang tidak memperdulikan halal dan haram, sehingga selalu berperilaku menyimpang. Namun setan terkadang mampu menunjukkan berbagai kebaikan, namun hanya berpura-pura agar tidak ada kebaikan nyata dari Setan.
Walaupun dampak makanan yang haram itu mungkin tidak langsung muncul saat ini, namun akan muncul pada waktu yang akan datang, karena prosesnya memang berjalan di dalam tubuh orang itu.
BACA JUGA:Sulit Menjangkau Semua UMK Ini yang Dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
"Oleh karena itu, saya sarankan kepada Bapak Ibu untuk mencari makanan yang halal dan benar-benar baik, halal secara zat dan halal secara mendapatkannya. Agar anak-anak kita dapat tumbuh menjadi anak yang baik, sholeh, dan bertakwa yang nantinya akan menjadi kebaikan bagi kita yang akan mendoakan kita nanti, karena salah satu amal yang tak pernah putus dari seorang hamba yang meninggal dunia adalah dia anak yang sholeh," jelasnya.
Adapun penelitian yang dilakukan Imam Al-Ghazali selama 12 tahun untuk mengamati pengaruh makanan terhadap perilaku manusia. Menurut Al-Ghazali, orang yang peduli terhadap hukum halal dan haram mengenai makanan akan berperilaku baik dan mudah mengendalikan diri.(*)