"Seragam merupakan batik cap bukan printing dengan bahan kain katun primisima dengan pewarna napthol dan garam diazo (pewarna sintetis)," ulasnya lagi.
Menteri Agama Yaqut Cholil mengatakan batik bukan sekadar fesyen.
Tetapi batuk merupakan identitas bangsa Indonesia yang patut kita jaga.
Batik yang diluncurkan ini mewakili sebagai simbol identitas bangsa.
BACA JUGA:Soal Visa Haji, Kemenag Beri Himbauan Khusus Agar JCH Tidak Tertipu
Ia turut mencontohkan pimpinan negara yang menggunakan batik kala Gala Dinner dari berbagai kegiatan.
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan batik baru ini nantinya akan menggantikan batik atau seragam haji sebelumnya yang telah digunakan sejak 2011.
"Batik sebelumnya sudah lebih 10 tahun digunakan, dan ternyata belum sepenuhnya mewakili identitas Indonesia. Banyak yang belum mengenali seragam batik Indonesia. Karena itu, kami menyelenggarakan sayembara untuk batik baru," ungkapnya. (*)