Saat dikumpulkan ada 200 -an peluru yang ditemukan di atap masjid. Untuk toa itu hancur dan tidak bisa digunakan kembali dan sekrang sudah dibawa Tim Macan ke Polres Lubuklinggau dan langsung dibantu dengan toa yang baru dari pihak Satreskrim Polres Lubuklinggau.
Dari empat toa yang dipasang di atas tower hanya ada satu toa yang rusak berat atau kerugian diperkirakan senilai Rp 650 ribu.
“ Karena ini masjid ini milik umat sehingga biarlah pihak berwajib mengungkap siapa oknum di balik ini. Sejak puluhan tahun saya jadi pengurus dan jabat ketua masjid, ini baru pertama kali terjadi,” papar Jayus
Untuk oknum pelaku melakukan ini, kata Jayus, yang pasti tidak diketahui jemaah. Dan kemungkinan penembakannya malam hari. Kemungkinan pelakunya tak jauh dari masjid.
BACA JUGA:Curi Emas dan Kuras Isi warung Warga Karang Dapo Muratara
Ditambahkan Jayus, pihaknya berharap bagi oknum pelaku tersebut semoga diberi hidayah, agar tidak mengulangi perbuatannya karena meresahkan masyarakat, begitu juga masyarakat dan jemaah untuk sabar dan pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi.
Sementara Lurah Tanah Periuk Suryati membenarkan hal tersebut ia mendapat laporan dari Ketua RT 7 yang mendatangi Kantor lurah sekira pukul 11. 00 WIB dan di lokasi juga banyak ditemukan peluru.
“RT Sugeng kepada saya menjelaskan bahwa memang ada salah satu oknum warga yang selama ini komplain bahwa suara mengaji sebelum masuk sholat menggunakan toa tersebut telalu kuat jadi bising. Tapi oknum yang melakukan tersebut kami tidak tahu. Itu merupakan keluhan dari satu oknum warga terhadap masjid tersebut,” ungkap lurah.
“Untuk ketua masjid belum ada laporan kepada saya hanya melalui telepon, dan saya minta laporkan ke ketua RT. Dan kita juga sudah laporkan ke Babinkamtibmas untuk ditindaklanjuti, bahwa di RT 7 ada masalah. Kita berharap kepada warga sekitar dan RT setempat ke depannya pihak kelurahan akan bermusyawarah untuk jalan keluar ini,” tambahnya.(*)