Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ledakan serangan hama WBC di lapangan.
Selain itu kerusakan yang diakibatkan oleh WBC sendiri itu, ketika populasinya tinggi, warna daun dan batang padi akan berubah menjadi kuning kemudian berubah menjadi coklat dan akhirnya seluruh tanaman padi akan menjadi coklat ke kuning-kuningan dan mongering. WBC juga dapat menularkan penyakit virus seperti rumput kerdil.
WBC sendiri mempunyai karakteristik, seperti mempunyai ukuran kecil, nimfa yang baru menetas berukuran kurang lebih 1 mm dan jika sudah dewasa mempunyai ukuran 3 mm.
Hidup dan bertelur tanaman di bagian pangkal batang tanaman padi.
BACA JUGA:Jualan Makanan Khas Lebaran di Pasar Tradisional B Srikaton Musi Rawas Sepi Pembeli
Nimfa kecil berwarna putih dan semakin tua akan berubah menjadi berwarna kuning, coklat muda dan akhirnya akan menjadi coklat tua.
WBC sendiri mampu beradaptasi terhadap pergantian Varietas tahan, dengan membentuk biotipe ataupun koloni baru yang lebih ganas.
"Sedangkan WBC dewasa mempunyai dua bentuk sayap, yakni dewasa sayap panjang, serta ada juga WBC dewasa sayap pendek," jelasnya.
Selain pengendalian dengan cara penyemprotan para petani juga dianjurkan melestarikan musuh alami WBC tersebut seperti jenis laba-laba, kumbang coccinelid Sp, ophionea dan paederus sp, kepik cyrtorhinus sp, serta predator yang hidup di udara, parasitoid telur seperti anagrus sp, dan banyak lagi yang lainnya.
BACA JUGA:Harga Beras Turun Kegiatan Gerakan Pangan Murah Dievaluasi
"Saya berharap dengan kegiatan gerdal ini dapat menekan populasi WBC yang terdapat di Kelompok Tani Sumber rezeki ini. Selain melakukan pengendalian kami juga mengedukasi para petani agar lebih paham untuk mengatasi serangan hama WBC ini, serta melakukan pengendaliannya dengan tepat," jelasnya. (*)