KORANLINGGAUPOS.ID - Salah satu tantangan utama yang dihadapi generasi stroberi adalah kecenderungan memiliki mentalitas yang rapuh.
Mereka seringkali rentan terhadap tekanan dan kritik dari lingkungan sekitar, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Istilah generasi stroberi pertama kali muncul di Taiwan. Istilah ini merujuk pada generasi muda yang dianggap mudah terpengaruh, sensitif, dan kurang tangguh dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan.
Mengapa dianalogikan dengan stroberi? Hal ini dikarenakan buah stroberi terlihat cantik dari luar, namun jika diberi tekanan dari luar akan mudah rusak atau hancur.
BACA JUGA:Ingin jadi Generasi Tangguh, Berikut 7 Manfaat Ikut Kegiatan LDKS di Sekolah
Sejalan dengan hal di atas, sebenarnya generasi strawberry merupakan generasi yang penuh dengan ide-ide kreatif. Bahkan mereka juga cenderung mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan cepat.
Namun sayangnya, mereka mudah menyerah atau terluka ketika mengalami tantangan.
Salah satu hal yang mungkin sering kamu dengar adalah keluhan yang dianggap berlebihan mengenai banyaknya tugas yang diberikan dalam perkuliahan, keinginan untuk sembuh hampir setiap kali terjadi masalah, permasalahan terkait orang tua yang dianggap terlalu mengekang, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ponpes Mafaza Lubuklinggau Siap Ciptakan Generasi Qur'ani dan Berprestasi
Oleh karena itu, mereka seringkali dianggap manja atau tidak memiliki ketahanan mental yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Mengingat pola asuh orang tua yang sehat sangat diperlukan untuk menentukan pola berpikir dan sikap anak di masa depan.
Saat ini orang tua cenderung lebih memanjakan anaknya dan memilih menuruti permintaan anaknya, misalnya dengan membelikan apapun yang diinginkan anaknya.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan cara mendidik orang tua pada masa lalu yang dirasa lebih tegas dan ketat.
BACA JUGA:Makanan Pendamping ASI Berkualitas untuk Generasi Emas
Kemudahan yang diterima anak-anak saat ini membuat mereka mendapatkan banyak keinginannya dan tumbuh menjadi pribadi yang sulit untuk disy ukuri.