LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Tahun 2023, pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Lubuklinggau belum maksimal.
Realisasi PAD baru mencapai 75,23 persen, dari target Rp 150 miliar terealisasi Rp 120 miliar.
Hal ini terungkap saat Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa menyampaikan pertanggungjawaban APBD tahun 2023 di Rapat Paripurna DPRD Kota Lubuklinggau beberapa waktu lalu.
Belum terealisasinya PAD secara maksimal ditegaskan Trisko, tentu menjadi PR mereka saat ini.
BACA JUGA:Terkait Inflasi Pemda Diminta Memacu PAD dan Realisasi Belanja
Diharapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang baru dilantik bisa menggenjot potensi PAD sehingga realisasi kedepan lebih maksimal lagi.
“Ini harus kita kejar. Aku berharap penuh dengan Kepala Bapenda yahg baru untuk bisa melakukan pendekatan dengan Wajib Pajak (WP), lebih bisa mengoptimalisasi pajak daerah dan menggali potensi pajak daerah,” ungkapnya, kemarin.
Trisko menegaskan jika pajak bukan untuk membebankan pengusaha atau pemilik usaha.
Terutama pajak hiburan dan pajak restoran, karena pajak dibebankan ke pengguna.
BACA JUGA:QR Hotel Linggau Diharapkan Bisa Menambah PAD Kota Lubuklinggau
“Kita lihat di Jakarta atau Bali yang luar biasa disana apapun kena pajak, tapi masyarakat tidak ribut karena sudah paham. Kita harapkan daerah kita seperti itu juga,” jelasnya.
Kemdala mereka saat ini lanjut Trisko, salah satunya Ketaatan WP sendiri.
“Lalu kedepan diharapkan Digitalisasi pembayaran tidak lagi manual. Untuk itu saya juga minta kedepan sosialisasi diperbanyak. Kadang karena izin sudah online sehingga kepatuhan WP sulit termonitor. Kalau dulu kita bisa monitor pengusaha mana yang tidak taat setor pajak, jika tidak taat bisa kita panggil dan kita ingatkan,” ungkapnya.
Trisko pun berharap kedepan peningkatan PAD jadi perhatian. Khususnya bagi Bapenda Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Optimalkan Strategi, Pemkot Lubuklinggau Optimis Capai Target PAD 2024