LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Upaya percepatan penurunan anak stunting di Indonesia, Pemerintah Daerah diminta untuk melakukan pengukuran ulang dan intervensi serentak ke balita.
Deadline mereka pun tinggal enam hari kedepan.
Di Lubuklinggau sendiri pengukuran ulang dan intervensi serentak sudah dilaksanakan selama tiga hari, dan saat ini sudah 92,34 persen balita di Lubuklinggau yang sudah diukur ulang dan dilakukan intervensi secara serantak.
Hal ini terungkap saat pejabat dilingkungan Pemkot Lubuklinggau mengikuti monitoring dan rapat evaluasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan Stunting melalui zoom meting dirmComand Center Pemkot Lubuklinggau lantai 4.
BACA JUGA:Anak Stunting di Lubuklinggau Diukur Ulang
Asisten I Setda Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi menegaskan pengukuran dan intervensi serentak ini memang menjadi fokus mereka saat ini.
Dan Pemkot secara rutin mengadakan pertemuan dengan Puskesmas, bahkan dilaksanakan di hari Sabtu untuk dimonitor sejauh mana pelaksanaan pengukuran dan intervensi yang dilakukan.
Tak hanya itu lanjut Erwin, sebagai komitmen Pemkot dalam menurunkan angka stunting, Pj Wali Kota Lubuklinggau Trisko Defriyansa per tiga bulan terus memantau langsung progres angka stunting untuk jadi bahan evaluasi dan laporan ke Mendagri.
“Sebelumnya Kota Lubuklinggau sempat dibawah progresnya. Namun itu disebabkan belum di upload oleh petugas kami. Sudah kami tindaklanjuti, dan alhamdulilah setelah diupload dalam waktu tiga hari progres angka pengukuran dan intervensi kita naik. Pihakya juga sudah tekankan pihak puskesmas, untuk bisa memaksimalkan pengukuran dan intervensi serentak ini agar dalam waktu dekat bisa terlaksana 100 persen sesuai apa yang sudah ditargetkan. Bahkan ada anak yang kita ukur dan kita intervensi secara jemput bola termasuk juga untuk ibu dan balita yang tidak pernah sama sekali ke posyandu. Ini kita lakukan agar pengukuran bisa mencapai 100 persen,” tegasnya.
BACA JUGA:Pj Walikota Lubuklinggau Targetkan Akhir Tahun Angka Stunting Kembali 11 Persen
Pihaknya juga terus mengajak seluruh orang tua untuk tetap membawa bayi dan balitanya ke posyandu terdekat.
Apalagi tegas Erwin, posyandu di Kota Lubuklinggau sudah memiliki antropometri, alat ukur sudah standar.
“Kami juga dibantu oleh Kader PKK melalui program ibu asuh stunting. Posyandu juga memiliki anak asuh yang tugasnya tidak hanya memberikan materi tetapi membuat program program yang bisa menurunkan anak stunting di Lubuklinggau,” jelasnya.
Plt Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau Herdawan juga membenarkan jika data progres pengukuran dan intervensi serentak saat ini sudah ada dipuskesmas.
BACA JUGA:Survei Anak Stunting Naik jadi 17,5 Persen, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kota Lubuklinggau