MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Petugas POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, SP melakukan kegiatan sosialisasi tentang bantuan pestisida biologi yang beberapa waktu lalu dibagikan kepada petani padi.
Untuk kali ini sosialisasi di Kelompok Tani Karya Makmur Desa Air Lesing Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Dirinya menjelaskan yang disosialisasi itu tentang cara penggunaan pestisida biologi yang dibagikan beberapa waktu yang lalu.
"Hal ini perlu kita sosialisasikan karena jika penggunaan yang tidak tepat itu hasilnya tidak akan maksimal," jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 28 Juni 2024.
BACA JUGA:Menjelang Tahun Ajaran Baru Penjual Seragam Sekolah di Pasar B Srikaton Masih Sepi Pembeli
“Karena di Desa Air Lesing sendiri itu masih ditemukan hama Wereng Batang Coklat (WBC), walang sangit dan ulat. Jadi untuk membasmi itu semua jika belum terlalu besar seranganya. Sebaiknya menggunakan pestisida biologi yang dianjurkan,” jelasnya.
Seperti Metarizep yang merupakan bioinsektisida yang mengandung beberapa jenis jamur dan bakteri yang dapat digunakan sebagai pengendalian hayati hama khususnya serangga dan berbagai jenis ulat yang ada di tanaman padi.
Selain itu ada juga metode penginfeksian insektisida hayati BT-Plus dapat melalui racuan pencernaan dan kontak.
Selain itu dengan menggunakan Insektisida BT-Plus memiliki keuntungannya seperti tidak membuat hama menjadi Resisten dan tidak juga dapat membunuh musuh alami hama serta mempertahankan predator hama.
BACA JUGA:Survei Ekonomi Pertanian Himpun Data Aspek Ekonomi dari Unit Usaha Pertanian
Untuk caranya penggunaannya sendiri itu BT-Plus itu dalam satu sachet yang berisi 50 gram itu dapat dilarutkan dalam air sebanyak 500 ml.
Lalu diamkan selama 12 jam sampai dengan 24 jam setelah itu dapat ditambah air sebanyak 60 liter.
Ada juga primadeco yang efektif sebagai pengendalian penyakit kresek, blas, layu bakteri, layu cendawan dan embun tepung.
Cara penggunaanya itu sendiri dalam satu sachet yang berisi 100 gram dapat dilarutkan dalam 1 liter air, lalu diamkan selama 12 sampai 24 jam, lalu diencerkan lagi sampai 90 liter air.