Cegah Sejak Dini Penyakit WBC pada Tanaman Padi
Petugas POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, Sp melakukan monitoring tanaman padi pada kelompok tani karya makmur di Desa Air Satan, kecamatan Muara Beliti Musi Rawas.-Foto: Dokumen -Muslimin
KORANLINGGAUPOS.ID - Antisipasi serangan hama dan penyakit pada tanaman padi milik petani di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura), Petugas Pengendalian Organisme pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Muara Beliti melakukan monitoring penyakit Wereng Batang Coklat (WBC).
Hal ini dilakukan pada Kelompok Tani (Poktan) karya makmur, di Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti dengan usia tanaman padi 35-38 hari setelah tanam (HST), dengan luas lahan sekitar 20 hektar.
Suwanto. SP mengaku, monitoring rutin lakukan, untuk mendeteksi secara dini serangan hama WBC.
Karena jika sudah terjadi serangan pada tanaman padi itu sangat sulit untuk dikendalikan.
BACA JUGA:Atasi Hama dengan Obat-obatan dan Penyemprotan
BACA JUGA:Petani Desa Sukarame Bersama Petugas POPT Kecamatan Sumberharta Musi Rawas, Kendalikan Hama Tikus
"Selain memonitoring langsung pada tanaman padi, kami selaku POPT selalu memberikan edukasi kepada para petani untuk pencegahan terhadap serangan hama dan juga penyakit pada tanaman padi," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 11 Desember 2024.
Untuk gejala yang ditunjukkan jika tanaman padi terserang oleh hama WBC, tanaman padi menjadi kuning dan kering dengan cepat berwarna kecoklatan seperti terbakar.
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “ Hopperburn” WBC dapat merusak tanaman padi secara langsung dengan cara menghisap cairan sel tanaman.
Dengan keadaan populasi tinggi dapat mengakibatkan matinya tanaman dalam satu hamparan atau dapat menyebabkan terjadinya puso, dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan WBC dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar.
BACA JUGA:10 Hektare Sawah di Kelurahan Eka Marga Terancam Diserang Hama Penggerek Batang
BACA JUGA:Cegah Hama dan Penyakit di Tanaman Mentimun
WBC juga dapat mengakibatkan tanaman tertular virus kerdil hampa(VKH) dan virus kerdil rumput (VKR), ledakan hama WBC terjadi akibat penggunaan pestisida yang tidak tepat.
Penanaman varietas rentan, pemupukan yang kurang tepat dan kondisi lingkungan yang cocok untuk perkembangan WBC yaitu lembab dan panas.