Pada masa ini, orang tua harus lebih tega. Saat usia 13 tahun, Zaid bin Tsabit meminta ikut berperang, namun belum diizinkan Rasulullah, tapi disuruh ujicoba bersama Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Adab Terhadap Saudara Ipar dalam Islam
Baru diusia 15 tahun Zaid diajak berperang, potensinya tergali khususnya dalam berbahasa, dia jadi juru tulis Rasulullah SAW surat ekspansi dakwah ke Raja-raja diluar Madinah ditulis oleh Zaid bin Tsabit, masyaAllah.
Maka diusia anak 13 tahu, temukan bakat anak dan kembangkan bakat itu dengan magangkan mereka, Berikan target, untuk ujicoba kemandirian dan tanggungjawab anak-anak.
Bisa juga dimulai dengan tanggung jawab mengatur kamar si anak.
Ketiga, Fase Asyabab saat anak usia 15 tahun keatas. Maka si anak sudah siap mandiri dan memilih cara hidupnya.
BACA JUGA:Mengapa Tidak Boleh Uban Dicabut Menurut Islam, Ini 10 Alasannya
Sehingga, menyiapkan anak aqil baligh sebenarnya tentang soal kita sebagai orangtua mereka menyiapkan diri bukan sekedar menjadi orangtua. Namun bersiap menjadi partner mereka. Maka kata kuncinya, pakai 3 kata kunci yakni tega, gali potensi anak dan asah.(*)