MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Sudah dua pekan tidak hujan, petani di Desa Sri Kemuning Kecamatan SLT Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas kesulitan mendapatkan air untuk mengaliri sawah mereka.
"Saat ini sedang musim tanam tapi petani di Desa Sri Kemuning sulit mendapatkan air sehingga sawah mereka kering," kata Sukimin Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan STL Ulu Terawas kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 29 Juli 2024.
Ditambahkannya, mau memanfaatkan sumber air terdekat jaraknya sangat jauh mencapai 3 KM.
"Kita sudah disurvei bersama Babinsa mau ambil air dari Sungai Malus jaraknya 3 KM. Sehingga tidak memungkinkan ambil air di Sungai Malus," jelasnya.
BACA JUGA:Luas Sawah Tadah Hujan Musi Rawas 2.735,83 Hektar
BACA JUGA:BPP Tugumulyo Lakukan Uji Coba Tanam Padi Disebar Secara Langsung di Sawah
"Kalau mengandalkan air dari gunung juga susah karena musim kemarau airnya sedikit bahkan kering kalau kemarau," tambahnya.
Menurutnya air dari Saluran Irigasi Selangit tidak sampai ke Desa Sri Kemuning karena lokasinya paling ujung.
Kondisi musim kemarau debit air juga berkurang.
Saluran Irigasi Sei Lakitan dam irigasi berada di Kecamatan Selangit itu sudah dibuka sejak 1 Juli 2024 pasca dikeringkan karena direhap.
BACA JUGA:Petani Padi Sawah Desa Air Lesing Dianjurkan Menggunakan Pestisida Biologi
BACA JUGA:Sulit Mendapatkan Air Petani Padi Sawah Terpaksa Beralih Tanam Jagung
Membuat sumur bor menurut Sukimin tidak efektif. Pasalnya jika menggunakan subur bor minimal satu minggu sekalai harus dioperasikan kalau tidak rutin pipanya buntu.
Sementara itu mau dioperasikan terus petani kesulitan biaya operasionalnya.
Melihat kondisi cuaca tidak memungkinkan, ia menyarakan petani jangan dulu tanam padi.