Diterangkan dr Maya, dampak dari paparan asap rokok saat hamil adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah, lahir prematur, ibu yang terpapar asap rokok saat hamil mempunyai peluang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah karena kandungan karbon monoksida pada rokok dapat mengganggu dengan kerja hemoglobin dalam mengikat oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh.
BACA JUGA:Terapkan Kawasan Tanpa Rokok, Muba Raih Penghargaan Pastika Parama
BACA JUGA:9 Kawasan ini Dilarang Merokok Musi Rawas Dapat Penghargaan dari Menkes
Sehingga janin dalam kandungan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi, memperburuk asma dan alergi pada bayi serta sindrom kematian bayi mendadak
Sedangkan, dampak pada lansia yang terpapar asap rokok dapat memicu penyakit kanker bahkan meningkatkan risiko penyakit kanker pada non-perokok atau perokok pasif di dalam rumah karena terkontaminasi nikotin di dalam rumah.
Paparan residu rokok akibat aktivitas merokok di rumah juga dapat memicu peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan luka di permukaan kulit.
"Tentu saja dampak ini tidak hanya dapat dirasakan oleh para perokok saja, melainkan juga oleh third hand smoker atau orang ketiga. Orang ketiga ini biasanya adalah anak-anak yang tinggal di lingkungan rumah perokok," pungkasnya.(*)