Ia juga menjelaskan, kegiatan yang dilakukan siswa dalam projek P5 ini adalah berlatih baca-tulis Aksara Ulu yang sesuai dengan slogan sekolah yaitu, Ganam PIJAR EMAS (SDN 36 Lubuklinggau Rapi, Bersih, Pembelajar, Eksploratif, Mandiri, Akhlak Mulia, dan Sehat).
BACA JUGA:Harapan Pengamat dan Peneliti Aksara Ulu di Lubuklinggau. Dorong Bisa Masuk Kurikulum Muatan Lokal
BACA JUGA:Buka PROLOG 2024, Trisko Defriyansa: Aksara Ulu Perlu Dipelajari, Dibumikan dan Dilestarikan
"Dalam prosesnya, siswa kita latih untuk menerjemahkan tulisan Aksara Ulu ke Bahasa Indonesia, dan sebaliknya, menerjemahkan tulisan Bahasa Indonesia ke bentuk tulisan Aksara Ulu," ucapnya.
Kemudian ia juga memaparkan, melalui kegiatan tersebut, target yang ingin dicapai yang pertama yaitu kecintaan terhadap budaya lokal, kedua melestarikan Aksara Ulu, dan yang terakhir memperoleh nilai-nilai moral dari budaya masa lalu.
Sebagai generasi penerus tentunya perlu mempelajari, memahami, dan melestarikan Aksara Ulu atau kitab kuno.
Karena di dalam naskah kuno tersebut terkadang tersimpan peristiwa atau dokumen sejarah seperti masalah batas wilayah, silsilah, norma, adat istiadat, perlakuan, perlakuan, agama dan lain sebagainya yang ditulis oleh orang-orang zaman dahulu yang mungkin sampai sekarang belum kita ketahui.
BACA JUGA:PAUD HI dan TK Flamboyan Ajak Siswa Tanamkan Ilmu Agama Sejak Dini
BACA JUGA:SMP Sabilillah Ponpes Irsyadut Tholibin Miliki 6 Ekskul Unggulan, Salah Satunya Panahan
Oleh karena itu, kita harus belajar, kemudian mengenalkannya kepada generasi penerus kita, bahwa mereka harus mengingat sejarah perjalanan bangsa ini.