LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ikan salai merupakan ikan asap tradisional khas Indonesia, yang berasal dari Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Ikan salai sering diolah beraneka ragam menu seperti samba ikan salai, pindang ikan salai, gulai ikan salai dan sayur ikan salai.
Ikan salai untuk sekarang sering dijadikan sebagai menu pokok masyarakat Indonesia, sebagai pengganti lauk ayam dan daging.
Memiliki aroma yang smoki membuat ikan salai banyak digemari oleh pencipta ikan, karena membiarkan sensasi berbeda saat disantap.
BACA JUGA:Pedagang Kue Pukis di Lubuklinggau Dalam Satu Bulan Bisa Menghasilkan Omset Puluhan Juta
BACA JUGA:Pedagang Jeruk di Lubuklinggau Diserbu Pembeli Karena Harganya Yang Murah
Salah satu penjual ikan salai yang bisa dijumpai di Kota Lubuklinggau yaitu Abu Nawas.
Saat diwawancara oleh KORANLINGGAUPOS.ID pemilik usaha ikan salai Abu Nawas mengatakan bahwa dia menjual bermacam-macam jenis ikan salai sungai.
“Untuk ikan salai yang dijual ada jenis ikan baung, ikan toman, ikan gabus, ikan lais, ikan patin dan masih banyak yang lainnya,”ungkap Abu Nawas.
Harga ikan salai juga tergantung dengan jenis dan belinya, seperti beli ketengan Rp 150.000- Kg, tetapi jika ada orang beli untuk jual lagi harga berbeda lagi.
BACA JUGA:Pedagang Bendera Musiman di Lubuklinggau Mulai Ramai Berjualan di Pinggir Jalan
BACA JUGA:Hanya Jualan Telur Gulung, Pedagang Asal Lubuklinggau Bisa Menjual 500 Tusuk Dalam Sehari
Jadi memang saya bukan hanya menjual ikan salai, tetapi juga bisa menjadi supplier bagi orang yang ingin menjual ikan salai asap.
“Karena memang untuk ikan salai sudah sering diperjualbelikan keluar Kota seperti Bandung, Jakarta, Medan, Palembang dan Surabaya,”jelas Abu Nawas.
Ikan yang paling banyak peminatnya sebenarnya hampir merata semua banyak peminatnya, tetapi untuk ikan yang paling cepat habis ada ikan baung.