Diketahui, nama “bandrek” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang konon berarti “bantet” dan “tarek” mengacu pada proses pembuatannya yang melibatkan penarikan atau pencampuran bahan-bahan tertentu.
BACA JUGA:Resep Cempedak Goreng Renyah Luar Dalam Serta 6 Tips Mengolahnya
BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Wedang Tahu Baik Bagi Kesehatan, Ini Resepnya
Bandrek terkenal dengan perpaduan rempah-rempahnya yang kaya.
Bahan utama bandrek antara lain jahe, kayu manis, cengkeh, dan gula merah.
Proses pembuatannya melibatkan penggilingan dan pencampuran bumbu-bumbu tersebut dengan air kelapa atau air biasa.
Campuran tersebut kemudian dipanaskan hingga mendidih sehingga menimbulkan aroma harum yang khas.
BACA JUGA:2 Resep Puding Cokelat Manis, Lembut, dan Lumer Di Mulut Cocok Jadi Kudapan Idul Adha 2024
BACA JUGA:5 Tips Membuat Bolu Susu Cokelat Kukus Jadi Enak dan Lembut, Yuk Ikuti Resepnya
Terkadang bandrek juga ditambahkan kacang tanah, ketan, atau serutan kelapa untuk memberikan variasi tekstur dan rasa yang lebih kompleks.
Rasa bandrek yang unik menjadikannya minuman yang sangat digemari terutama saat cuaca dingin atau musim hujan.
Namun seiring berjalannya waktu, popularitas rempah-rempah memudar karena masyarakat Eropa lebih melirik kopi dan teh.
Menurunnya popularitas rempah-rempah juga menyebabkan nama bandrek semakin menurun dan jarang dikonsumsi. Hanya sebagian orang yang masih meminum bandrek.
BACA JUGA:Maknyus! 6 Cara Bikin Resep Ikan Nila Sambal Kemangi, Pedasnya Menggoyang Lidah
BACA JUGA:Yuk Cobain Resep Pangek Ikan Nila Gurih dan Lezat, Pas Jadi Menu Weekend Keluarga
Meski begitu, sejak beberapa dekade terakhir mengonsumsi bandrek mulai kembali populer di kalangan masyarakat, tak hanya masyarakat Sunda.