Pertama, bisa jadi anak akan mengalami trauma.
BACA JUGA:Jangan Salah, Psikolog RSUD dr Sobirin Beberkan Batasan Anak Boleh Main Gadget
Trauma itu tidak harus kita sendiri yang mengalaminya, bisa juga kita mengalami trauma jika kita melihat kemudian mendengar cerita orang sehingga kita mengalami ketakutan.
Kedua, anak akan membangun persepsi bahwa ayah itu jahat, tidak sayang ibu, tidak sayang mamanya.
Hal ini apabila ayahnya yang melakukan KDRT.
"Jadi dia bisa benci dengan ayahnya atau bisa yang lebih luas lagi, ternyata laki-laki itu jahat dan menyeramkan yang suka mukul wanita dan sebagainya, ini yang berefek berimbas ke anak," ujarnya.
BACA JUGA:Psikolog RSUD Dr Sobirin Beberkan Cara Memberikan Pendidikan S*ks pada Remaja
BACA JUGA:Ayah Bunda Kenali Potensi Anakmu, Begini Saran Psikolog RSUD Dr Sobirin
Keempat, bisa juga efeknya adalah modeling atau mencontoh.
Jadi, jika kita ingin sesuatu dan marah maka kita boleh memukul dan melakukan kekerasan.
Nah ini yang berbahaya yang perlu diantisipasi, persepsi dia tentang kekerasan itu sendiri.
Lantas, bagaimana memulihkan trauma pada anak?
BACA JUGA:Ibu di Musi Rawas Habisi Nyawa Anak Kandung Pakai Arit, ini Analisa Psikolog RSUD Dr Sobirin
BACA JUGA:Bagaimana Penyakit Mental Kepribadian Ganda Bisa Terjadi? Begini kata Pakar Psikologi
"Pertama, kita harus membangun kedekatan dengan anak untuk terapisnya. Kedua bangun psikisnya dengan bermain. Kemudian terapis storytelling, yang bisa mengubah pola pikir atau mindset anak tersebut. Sehingga mengalihkan perhatian anak agar tidak fokus terhadap trauma itu," paparnya,