Dan pukul 05.30 WIB korban ditemukan meninggal dunia.
BACA JUGA:Percobaan Pembunuhan di Simpang Periuk Terima Hukuman
BACA JUGA:Didampingi Istri, 2 Pelaku Pembunuhan di Pasar Satelit Lubuklinggau Menyerahkan Diri
“Memang dari sekilas wajah korban ada luka lebam dibagian muka dan hidungnya. Namun belum diketahui apakah bekas aniaya atau tidak,” jelas Nasrullah.
Untuk kesehariannya, Nasrullah mengatakan tidak pernah ada ribut besar dengan istrinya atau sampai dengan pemerintah desa, palingan ribut mulut diantara keluarganya saja.
Korban juga tidak pernah ada musuh di desanya.
"Untuk anak, menantu, dan cucu sekarang ikut istrinya Juela pindah ke Desa Muara Punjung Babat Toman, Kabupaten Muba tempat desa asal istri korban," tambah Kades.
BACA JUGA:Pelaku Percobaan Pembunuhan di Simpang Periuk Lubuklinggau Dituntut Hukuman Berat
BACA JUGA:Juragan Kopi Selangit Musi Rawas jadi Korban Pembunuhan, Ibu Korban Ungkap Sosok Pelaku
Sementara Kuasa Hukum Keluarga korban, M Eza Helyatha Begouvic, mengatakan bahwa pengakuan adik korban, Bambang (45) yang tinggal di Dusun 1 dan korban Jauhari tinggal di Dusun III Desa Lubuk Pandan.
Awalnya, kata Eza, Bambang tak curiga dengan kematian korban.
Sempat sangsi dan bertanya-tanya kenapa korban meninggal mendadak dan terlihat wajah korban yang ada biru-biru.
Meski sudah ragu, Bambang sebagai adik tak melaporkan ini ke Polisi.
BACA JUGA:Begini Kronologi Sebenarnya Percobaan Pembunuhan di Simpang Periuk Lubuklinggau
BACA JUGA:Kasus Pembunuhan di Terminal Atas Lubuklinggau, Kakak Tersangka Selalu Mangkir
Hanya saja, pasca acara 7 hari meninggalnya korban, istri, anak, beserta menantunya dengan membawa cucu yang masih berusia 8 tahun pergi entah ke mana tanpa kabar.