Kedua, taubat dari perbuatan syirik.
Syirik sama artinya dengan menyekutukan Allah SWT. Perbuatan ini tergolong ke dalam dosa besar yang tidak terampuni.
Dosa terkait perbuatan syirik dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 48, artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
Ketiga, taubat ketika matahari terbit dari barat.
BACA JUGA:Semakin Maju, Mampu Berdaya Saing
Taubat yang dilakukan setelah munculnya tanda kiamat tidak lagi diterima oleh Allah SWT. Mengutip buku Huru-Hara Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa taubat tidak diterima setelah terbitnya matahari dari barat.
Allah SWT berfirman, dalam surah Al-An’am ayat 158 artinya: “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).”
Meski demikian, jangan sampai kaum muslimin berputus asa dan enggan bertaubat karena telah berbuat dosa besar. Dijelaskan dalam buku 3 Golongan Musuh Allah Pada Hari Kiamat oleh Rizem Aizid, taubat merupakan kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT. Karenanya, perintah bertaubat dijelaskan dalam sejumlah dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Para ulama menyatakan bahwa taubat itu wajib hukumnya. Yusuf Qardhawi menegaskan tidak ada sesuatu pun yang lebih wajib bagi manusia selain bertaubat. Tidak ada siksaan yang lebih keras daripada kehilangan pengetahuan tentang taubat.
BACA JUGA:Dua Pelajar Dibegal, Kepala Sekolah Minta Polisi Patroli Jam Rawan
Karenanya, dosa kecil maupun besar yang diperbuat oleh manusia, hendaklah ia bertaubat dengan sebenar-benarnya. Taubat harus dilakukan sesegera mungkin. Rasulullah SAW juga menyampaikan terkait menyegerakan taubat,
“Setiap anak Adam pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya kesalahan tersebut ia segera bertaubat (menyadari dan memperbaikinya).” (HR Tirmidzi).(Hikmah)