Mayoritas yang Diperbaiki Oleh Para Rasul Berkaitan dengan Tauhid Uluhiyah
Ustadz Subair Sasi. -Foto: tangkap layar [email protected]/linggau mengaji
KORANLINGGAUPOS.ID - Ustadz Subair Sasi mengatakan, Allah perintahkan kepada kita tauhid. Tauhid itu adalah ifradullahi Bil ibadah mengesakan Allah dalam ibadah.
"Menjadikan Allah satu-satunya yang kita ibadahi atau beribadah hanya semata-mata kepada Allah," katanya disiarkan melalui channel Youtube Linggau Mengaji disiarkan dari Masjid Raudhatul Jannah Kota Lubuk Linggau, dilansir KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 9 November 2024.
Tauhid ini tidaklah terwujud kecuali kita memenuhi dua rukun yaitu Nafi dan isbat. Nafi artinya menafikan apa-apa yang selain Allah. Isbat menetapkan artinya memberikan ibadah semata-mata hanya kepada Allah.
Tidak sempurna bagi manusia tauhidnya sampai dia bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.
BACA JUGA:Pesantren Ar-Risalah Adakan Jalsa Qur'aniyyah & Ijazah Sanad Al-Qur'an Bersama Ulama Qur'an Dunia
BACA JUGA:Warga Muratara Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Begini Pandangan Islam Menurut Ulama Lubuk Linggau
Adapun tauhid secara istilah yaitu mengesakan Allah dalam ibadah. Beribadah kepada Allah semata, tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun.
Tidak sekutukan Allah dengan nabi yang diutus. Demikian juga engkau tidak menyekutukan Allah dengan malaikat yang dekat sama Allah. Malaikat Jibril atau malaikat-malaikat lainnya.
"Tidak sekutukan Allah dengan malaikat walaupun malaikat itu memiliki kekuatan yang luar biasa tetap tidak boleh kita memberikan ibadah kepada para malaikat," jelasnya.
Ketika beribadah kepada Allah itu disertai dengan kecintaan pengagungan
BACA JUGA:Berikut Cara Mecegah Anak Terlibat Zina, Ulama Lubuk Linggau : Pacaran Lebih Banyak Mudharatnya
Mengesakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam perkara-perkara kekhususan Allah. Mentauhidkan Allah mengesakan Allah dalam perkara-perkara kekhususan bagi Allah Subhanahu Wa ta'ala
Tauhid terbagi menjadi tiga jenis yaitu yang pertama adalah Tauhid Rububiyah. Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam penciptaan dalam kekuasaan. Kemudian dalam pengaturan jadi kita esakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam penciptaan dalam kerajaan, dalam kekuasaan dan juga dalam pengaturan ini tauhid rububiah.