MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Untuk menjaga produktivitas hasil tanaman padi milik mereka Petani Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti bersama dengan Petugas Pengendalian organisme Pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Muara Beliti, Suwanto, SP.
Melakukan Kegiatan monitoring tanaman padi milik Kelompok tani Suka Tani I Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti, hal ini dilakukan setelah adanya laporan dari para petani jika di lahan persawahan milik mereka ditemukan hama penggerek batang.
Setelah di dilakukan monitoring pada lahan milik Kelompok tani Suka Tani I Desa Air Satan kecamatan Muara Beliti, ditemukan populasi dan serangan namun masih ringan.
Untuk lahan yang dilakukan monitoring tersebut itu sekitar 25 hektar yang tergabung dalam kelompok tani Suka Tani I yang terletak di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti, untuk umur tanaman padi sendiri itu sekitar 24-26 hari setelah tanam(HST). Jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS. ID, Selasa 24 September 2024.
BACA JUGA:Petani Padi Sawah Desa Air Lesing Dianjurkan Menggunakan Pestisida Biologi
BACA JUGA:Sulit Mendapatkan Air Petani Padi Sawah Terpaksa Beralih Tanam Jagung
Seperti diketahui salah satu faktor penghambat dalam meningkatkan produktivitas padi diantaranya adanya serangan organism pengganggu tanaman (OPT) utama pada tanaman padi salah satunya itu penggerek batang.
Hama penggerek batang merupakan hama utama dan penting pada tanaman padi karena sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang cukup tinggi, hama ini juga dapat merusak tanaman padi pada semua fase pertumbuhan, seperti mulai dari saat di pembibitan, fase anakan bahkan sampai pada fase pembungaan.
Hama penggerek batang sendiri memiliki beberapa jenis seperti penggerek batang kuning, penggerek batang putih serta penggerek batang bergaris, oleh karenanya kita juga harus selalu waspada dengan gejala serangan, terutama pada saat musim penghujan.
Ketiga jenis hama tersebut memiliki cirri-ciri dan sifat yang berbeda dalam penyebaran dan bioekologinya, selain itu ketiga jenis hama tersebut memiliki kesamaan dalam hal menyerang tanaman serta akibat yang ditimbulkan, jelasnya.
BACA JUGA:Mengatasi Permaslahan Petani Padi, Ini Dia Solusi Tepat Guna
Adapun gejala yang ditimbulkan jika terjadi serangan oleh Hama penggerek batang pada tanaman fase vegenatif, larva memotong bagian tengah anakan yang dapat menyebabkan pucuk tanaman akan menjadi layu, mongering dan pada akhirnya akan menjadi mati, jika fase generatif dapat menyebabkan tanaman akan mulai muncul putih.
Selain itu para petani juga dapat melakukan strategi pengendalian seperti melakukan pola tanam, dengan melakukan pola tanam yang tepat dapat lebih efektif menghindari serangan penggerek batang.