Untuk pengendalian sendiri itu ada beberapa cara seperti pengendalian secara mekanis, pengendalian dengan cara ini para petani bisa melakukannya sejak di persemaian sampai di pertanaman, dengan cara mengumpulkan telur dan
jika tanaman menunjukan gejala sundep lakukan pemusnahan pada tanaman padi tersebut.
BACA JUGA:Turuti Anjuran Penyuluh Petani Padi Sawah Desa U1 Pagar Sari Melakukan Tanam Padi Serentak
BACA JUGA:Petani Padi Sawah Desa L Sidoharjo Mengeluh Padi Miliknya Diserang Hama Wereng
Selain itu para petani juga bisa lakukan pengendalian hayati untuk pengendalian hayati petani bisa memanfaatkan musuh alami seperti parasitoid dengan melepas parasitoid telur seperti Trichogramma japonicum dengan dosis yang dianjurkan oleh petugas POPT, sejak awal pertanaman.
Dan yang terakhir pengendalian secara kimiawi sendiri para petani bisa melakukan pengendalian dengan insektisida segera lakukan jika 10 persen rumpun padi memperlihatkan gejala sundep, atau insektisida dapat dilakukan pada
saat setelah ada penerangan ngengat atau intensitas serangan sundep rata-rata 5 persen.
Selain itu para petani diharapkan selalu menjaga keseimbangan ekosistem, sehingga tanah tetap gembur untuk pertanian berkelanjutan dan insektisida cair (Semprot) yang direkomendasikan adalah insektisida yang memiliki bahan aktif seperti klorantraniliprol, fipronil, jelasnya.
BACA JUGA:DI Air Satan Dikeringkan Ada Petani yang Dirugikan
BACA JUGA:Petani Desa Satan Indah Jaya Lakukan Ini, Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Tanaman Terong
Dirinya juga menambahkan jika kegiatan monitoring ini terus dilakukan untuk memantau perkembangan dari hama yang terdapat pada tanaman padi milik para petani di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti. dengan rutin dilakukan
kegiatan monitoring ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian para petani padi sawah.