Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang paling paham karena beliaulah orang yang mendapatkan Wahyu dan dalam masalah waris.
BACA JUGA:Keren, Jamu Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
BACA JUGA:Nugal Tradisi Bercocok Tanam Warisan Leluhur
Waris berkaitan dengan aturan syariat Allah subhanahu wa ta'ala, karena itu kalau ada orang yang beralasan ini kan harta orang tua saya, materi-materi saya peninggalan-peninggalan bapak saya, ya terserah saya yang ngatur.
Kita jawab baik betul itu adalah harta peninggalan Bapakmu, materi dari peninggalan Bapakmu, tapi kepemilikan siapapun ketika di dunia itu diatur oleh aturan terikat dengan aturan. Sehingga betul ini adalah harta-harta milik Bapakmu tapi harta Bapakmu ada aturan yang mengatur di san mau diakui maupun tidak Aturan itu tetap berlaku karena al-qur'an tidak ada yang menghapus Allah tetap memberlakukan sampai akhir zaman.
Masalah warisan telah ditegaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-qur'an. Oleh karena itu jemaah kita perlu menyadari bahwa apapun harta yang dimiliki oleh hamba terikat dengan aturan yang ada di dunia ini.
Dan aturan itu bisa bentuknya aturan terkait agama dan ada aturan terkait negara. Sebagai contoh misalnya mungkin bapak paham ya dalam urusan tanah itu kan ada lahan hijau ada lahan kuning begitu Pak ya. Yang boleh dijadikan untuk bangunan lahan apa Pak kalau dalam aturan Pertanahan lahan kuning, mungkin di daerah Sumatera tidak seketat di Jawa.
BACA JUGA:Incar Warisan, Pemuda ini Paksa Ibu Kandung Masuk Rumah Sakit Jiwa
Di Jawa ada lahan hijau kemudian didirikan bangunan padahal tanahnya belum dikeringkan belum jadi kuning itu bisa kemudian kena pasal dan mungkin Satol PP akan merobohkan bangunan itu kalau di daerah Sumatera kan sampai demikian. Di Jawa di daerah tertentu sangat ketat yang seperti ini ada beberapa lahan sawah yang disebut dengan lahan sawah dilindungi.
Misalnya saya punya sawah kita mengakui saya salah sawah itu tidak boleh dipakai untuk membangunbangunan seharusnya tetap dijaga sebagai ladang untuk penghasil pangan itu pun kita mengakui bahwasanya praktik ini salah.
Apalagi dengan aturan Allah subhanahu wa ta'ala. Makanya kalau ada orang yang dia berkomentar ini duit-duit saya ini harta-harta saya terserah saya badan itu juga badan kamu tapi tidak boleh terserah kamu kita boleh
Orang punya harta dia merasa punya warisan dia terikat dengan aturan yang berlaku di agamanya
Harta halal dalam Islam itu bertingkat ada harta halal yang sangat bermartabat, ada harta halal yang tingkatannya di bawahnya ada di bawahnya lagi dan demikian seterusnya.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam memberikan motivasi agar orang ketika mau mencari nafkah carilah di bagian ini adalah harta yang didapatkan dari hasil kerja sendiri. Dalam hadis riwayat Bukhari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah mengatakan 'Ma akala ahadun thamanuir Min Aul Min amaliadi'