BACA JUGA:RS Siloam Silampari Edukasi Masyarakat Melalui Diskusi Kesehatan
"Dan peluang sembuh akan lebih besar jika kanker bisa terdeteksi lebih awal," tegasnya.
Ia menyarankan masyarakat terutama yang termasuk dalam golongan berisiko untuk menyisihkan uang guna melakukan pencegahan dengan vaksinasi HPV.
Dokter Esti melanjutkan presentasi tentang kanker payudara, di mana kanker payudara merupakan kanker penyebab kematian terbanyak pertama di Indonesia.
Menurut data Kemenkes RI tahun 2020, rata-rata kematian akibat kanker payudara adalah 17 dari setiap 100.000 penduduk.
Kanker sering terdiagnosis pada stadium lanjut (stadium 3 - 4) atau sering terjadi ketika sudah parah baru dibawa ke dokter, padahal bisa dideteksi secara dini dengan mudah, dan angka kesembuhan tinggi pada stadium 1.
Ia kemudian menjelaskan definisi kanker, dimana kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
Sel-sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker dikenal masyarakat sebagai tumor, tetapi tidak semua tumor adalah kanker, karena kanker adalah istilah untuk semua jenis tumor ganas.
Tumor diketahui adalah segala benjolan tidak normal, dan terbagi menjadi tumor jinak yang tidak berbahaya, dan tumor ganas yang menjadi kanker.
Kanker bisa menyerang beberapa organ tubuh laki-laki dan perempuan.
Kelainan pada payudara terjadi karena infeksi, adanya tumor jinak dan tumor ganas atau kanker.
Tumor atau benjolan payudara pada remaja, bisa merupakan tumor jinak seperti Fibroadenoma Mamae (FAM), yaitu tumor di payudara yang berkembang lambat dan tidak berbahaya, dan fibrokistik (FCD) yang mulanya jinak dapat menjadi tumor ganas.
Ia kemudian meminta peserta untuk mewaspadai jika ada benjolan di payudara.
"Sebaiknya jika ada benjolan tak wajar di tubuh, maka dibuang saja," pungkasnya.