KORANLINGGAUPOS.ID - Nama Wanodyata Tritania Houtba, S.Pd berkali-kali disebut dalam Wisuda Sarjana Angkatan 40 Universitas PGRI Silampari (UNPARI) di Gedung Embun Semibar 23 Oktober 2024.
Wanodyata Tritania Houtba merupakan mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi.
Ia menjadi peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi nyaris sempurna 3,99 dalam wisuda yang dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah II Sumbagsel Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc tersebut.
Atas prestasinya ini, putri kesayangan Bapak M. Yasin dan Ibu Asiyah itu meraih penghargaan dan uang pembinaan dari bank mitra UNPARI.
BACA JUGA:Wisuda Angkatan 40 UNPARI Sukses Digelar, Prof Iskhaq Iskandar: Akan Lahir Guru Besar dari UNPARI
BACA JUGA:Kepala LLDIKTI Wilayah II Sumbagsel : Alumni UNPARI jadilah Guru yang Menginspirasi
Dalam sambutannya mewakili 522 wisudawan wisudawati Wanodyata Tritania Houtba yang merupakan alumni SDN 11 Lubuklinggau itu sangat berterima kasih atas bimbingan para dosen dan dukungan Civitas Akademika UNPARI sehingga ia bisa bertumbuh menjadi lebih baik seperti saat ini.
Selepas diwisuda saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Tania menceritakan bagaimana ia bisa meraih IPK nyaris sempurna.
“Saya pilih kuliah di UNPARI ambil Prodi Pendidikan Biologi karena sejak sekolah memang suka pelajaran IPA/Biologi, jadi saat kuliah tertarik untuk mengambil Prodi Pendidikan Biologi. Selama kuliah, banyak pengalaman berkesan, belajar di kelas bersama teman-teman, kegiatan praktikum, kemah bakti sosial, acara Lomba Tahunan BLF (Biology Learning Festival), setiap hari belajar hal baru dan menambah pengetahuan dan pengalaman baru,” tutur alumni SMPN 7 Lubuklinggau, dan MAN 1 Model Lubuklinggau tersebut.
Meski tergolong lancar dalam kuliah, ternyata Tania mengaku punya pengalaman yang menurutnya paling down.
BACA JUGA:PKM Dosen UNPARI Gelar Pelatihan Membatik Bagi Disabilitas NPCI Lubuk Linggau
BACA JUGA: Yudisium Angkatan ke-3, 49 Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UNPARI Raih Predikat Cumlaude
“Pernah sekitar semester 6 atau 7, terlalu banyak kegiatan saat itu, yaitu sedang menyusun proposal skripsi, KKN, saat itu saya dan teman-teman juga sedang mempersiapkan BLF 2023, dan saya yang menjadi ketua pelaksananya, jadi fokus saya terbagi menjadi banyak hal, saya harus bisa membagi waktu dan mengatur skala prioritas mana yang lebih didahulukan, mana yang harus cepat diselesaikan, saya hampir menyerah tetapi saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai,” tutur Tania.
Lalu, apa sebenarnya yang membuatnya bisa meraih IPK hingga 3,99?
“Sebenarnya kuncinya itu harus rajin dan konsisten, rajin kuliah, rajin mengerjakan tugas, rajin belajar, terutama saat akan dilaksanakan uts/uas, kalau ikut organisasi sewajarnya saja, belajar di kelas lebih penting,” tutur mahasiswi yang kuliah dengan Beasiswa KIP Kuliah itu.