"Ada salah satu kelurahan masih ada budaya BAB sembarang, kita minta Dinas Kesehatan fokus disana memberikan sosialisasi berdasarkan PRT bersampel setiap RT di sosialisasi. Nanti dari Dinas PU atau Perkim membangun membangun MCK," pintanya.
BACA JUGA:Dugaan Pelanggaran Pilkada Bertambah 2 Kasus
BACA JUGA:Lima Kali Draw Akhirnya Penentuan Ketua Komisi 3 Diundi
Ia berharap dimasa yang akan datang tidak ada lagi WC cemplung atau kebiasaan masyarakat BAB sembarangan.
"Semoga di masa yang akan datang tidak lagi masuk wilayah kemiskinan ekstrim karena yang tidak ada WC itu dianggap miskin padahal itu budaya mereka. Itu kebiasaan buruk. Kalau itu dibiarkan berlarut-larut akan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar," jelasnya.
BAB sembarangan memicu penyakit diare, penyakit kulit dan sebagainya.
"OPD terkait untuk memberantas hal-hal yang demikian," ucapnya.
BACA JUGA:Pelipatan dan Sortir Surat Suara Tunggu Juknis dari KPU RI
BACA JUGA:Hadiri Safari Dakwah Bersama Ustadz Said Yai Ardiyansyah
"Semoga program Presiden Prabowo mengurangi kemiskinan bisa turun signifikan tidak hanya 0,4. Kita harus kencang lagi melaksanakan program penurunan angka kemiskinan ekstrim," harapnya.
Kepala Bappedalitbang Kota Lubuk Lingau, Emara Endi mengatakan dalam rangka percepatan penurunan stunting dan percepatan penurunan kemiskinan ekstrim di Kota Lubuk Linggau.
"Alhamdulillah kemiskinan ekstrim Kota Lubuk Linggau sudah turun dari 0,5 persen menjadi 0,4 persen. Kalau rumah tangga miskin ada 273. Itu sudah kita tangani dengan melaksanakan program. Insya Allah masuk beberapa OPD untuk disikapi terhadap 273 rumah tangga miskin itu," jelasnya.
Kemudian dalam rangka penurunan stunting beberapa OPD sudah melakukan intervensi baik itu sensitif maupun spesifik.
BACA JUGA:Ketua PN Lubuk Linggau Lantik Yulian, Ecie dan Hendri Menjadi Pimpinan DPRD
BACA JUGA:BMMT Travel Mengajak Umat Islam untuk Berangkat Umrah Nisfu Sya'ban
Yang spesifik dilakukan oleh Dinas Kesehatan. yang Sensitif ini dilakukan oleh beberapa OPD contohnya Dinas PU masalah sanitasi.