Opini: Sastra di Era Milenial

Selasa 05 Nov 2024 - 23:06 WIB
Reporter : Feryanti Kurnia Andi
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi, sastra mengalami transformasi yang signifikan di era milenial.

Perubahan ini tidak hanya meliputi cara kita mengakses dan menikmati sastra, tetapi juga bagaimana sastra itu sendiri dibentuk dan dipahami oleh generasi muda.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk mempertanyakan: apa arti sastra di era yang serba digital ini?

Salah satu dampak yang paling mencolok dari perkembangan teknologi adalah munculnya platform digital yang memungkinkan penulis untuk berbagi karya mereka secara langsung.

BACA JUGA:Opini: Sastra dan Jurnalisme Sastrawi

BACA JUGA:Peran Sastra dalam Kehidupan Sehari-hari

Platform seperti Wattpad dan Medium menjadi ladang subur bagi penulis-penulis baru, yang mungkin sebelumnya tidak memiliki akses ke penerbitan tradisional.

Ini adalah peluang besar untuk memperluas cakupan sastra dan memberikan suara kepada mereka yang terpinggirkan.

Namun, di balik kemudahan akses ini, terdapat tantangan yang tidak kalah penting.

Dengan maraknya karya sastra yang diterbitkan secara online, muncul pertanyaan tentang kualitas.

BACA JUGA:Mengolah Sastra dengan Diksi dan Kalimat untuk Memikat Hati Rakyat

BACA JUGA:Didukung Fasilitas Lengkap, Murid SDIQ Ar-Risalah Lubuk Linggau Ikuti ANBK

Apakah semua yang dipublikasikan di platform digital layak dianggap sastra?

Di sini, kita dihadapkan pada tanggung jawab untuk membedakan antara karya yang memiliki kedalaman dan nilai artistik, dan yang sekadar hiburan semata.

Selain itu, tema yang diangkat dalam sastra kontemporer sering kali mencerminkan isu-isu sosial dan politik yang relevan.

Kategori :