BACA JUGA:Ustadz Indra Rozak akan Gratiskan Anak Duafa Belajar di Pondok Pesantren Khaira Ummah Lubuk Linggau
BACA JUGA:14 September, Yuk Hadiri Maulid Akbar di Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuk Linggau
“Setiap tahun Bank Indonesia itu punya charity untuk bantu ponpes bentuknya barang. Jadi bantuannya bukan duit bukan pula pinjaman. Misal, pesantren punya pengolahan air tapi masih manual, maka BI akan membantu mesin mengolah air yang canggih. Bukan hanya bantu mesin, tapi juga melatih SDM kita sampai siap produksi dan menghasilkan untuk kesejahteraan pesantren,” jelasnya.
Selain itu, Bank Indonesia setiap tahun juga ada bantuan green house.
“Bantuan green house kita mulai dikasih bibit sampai bisa produksi. Apalagi sekarang jaman vegetarian. Orang sadar pola hidup sehat dan memilih banyak konsumsi sayur. Jadi green house ini sangat menjanjikan kalau kita buka usaha sayur. Bank Indonesia juga punya bantuan untuk pengelolaan sampah kering dan sampah basah. Semua ini potensi bantuan untuk pesantren yang bisa jadi modal untuk usaha menghasilkan uang untuk kesejahteraan dan kemajuan pesantren,” tuturnya.
“Jadi pesantren kalau pingin buka usaha. Atau mau dapat bantuan dari Bank Indonesia, kami (HEBITREN) siap bantu. HEBITREN mengajak pondok sama-sama punya usaha. Meski 1 insyaAllah berkembang. HEBITREN bergandengan tangan dengan Bank Indonesia untuk memajukan usaha kita. Memang yang diberi bukan uang. Tapi sarana, binaan SDM, hingga siap produksi,” tuturnya.
Dr Izzah mengungkapkan, Umat Islam itu harus kaya.
“Kenapa Wong Islam harus kayo? Supayo wong dak mandang Islam itu sebelah mato. Islam itu hebat kuat. Jangan mikir men kayo agek lamo hisabnyo, jangan. Malahan bisa cepat masuk surgo kalau kita kuat jugo sedekahnyo. Jadi kita ayok sama-sama menghidupkan jiwa kita supaya semangat untuk wirausaha. Potensi wirausaha di pesantren itu banyak. Bisa dengan hadroh bisa untuk untuk penganten, akikah, khitan. Anak-anak jangan dibiasoke dapat duit. Mereka sifatnya ngabdi. Kita pinterke mereka. Bisa juga pesantren jadi EO,” jelasnya.