KORANLINGGAUPOS.ID - Dengan naiknya harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dunia maka hal itu berpengaruh juga dengan nilai investasi perkebunan di Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Nilai investasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berinvestasi di Kabupaten Mura di tahun 2024 ini meningkat dari tahun sebelumnya.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID Selasa 12 November 2024 Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mura Sunardin melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Mursal Thomas Omega mengatakan untuk tahun 2023 DPMPTSP ditargetkan pihak Provinsi Sumsel Rp1 Triliun dan tercapai hanya Rp 700 miliar.
"Namun di tahun 2024 ini baru mencapai Rp 803 milyar lebih. Artinya udah mencapai 75 persen semoga di awal Januari nanti kita mencapai 100 persen," katanya.
BACA JUGA:Keren, Jaringan ATM BRI Terluas Hingga ke Tengah Perkebunan Sawit Seluma Bengkulu
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Musi Rawas Kembali Naik
Namun demikian menurutnya, tahun 2024 di Kabupaten Mura untuk nilai investasi meningkat dari tahun sebelumnya dan bisa mencapai 100 persen.
Dijelaskan Thomas bentuk investasi di Kabupaten Mura yakni rata-rata perkebunan kelapa sawit.
Bentuknya seperti perkebunan dan pengelolaan pabrik kelapa sawit dan di bantu pelaku usaha kelas menengah seperti koperasi plasma.
Karena kita awasi usaha modal yang besar.
BACA JUGA:Pencuri Buah Sawit Asal Musi Rawas Diringkus Polisi di Lubuk Linggau
DPMPTSP khususnya bidang Wasdal selalu mengecek ke lapangan kepada pelaku usaha seperti perkebunan, dan kita cek ada penambahan atau tidak investasi di perusahaan tersebut misalnya rugi atau labanya.
Kalau memang laba mereka melakukan penambahan investasi dengan itulah kita hitung nilai investasinya apa saja.
Seperti perusahaan perkebunan apakah mereka nambah lahan, atau nambah karyawan, harta bergerak dan harta tidak bergerak lainnya.