Opini: Guru yang Digugu di Era Transformer

Senin 25 Nov 2024 - 22:31 WIB
Reporter : Endang Puspitasari
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID - “Aku benar-benar tak sanggup menyaksikan anak-anak yang polos itu dirampas kebebasannya dalam  menuntut ilmu. Sistem Pendidikan kolonial yang berdasarkan pada budaya Barat, jelas-jelas tidak sesuai dengan kodrat alam anak-anak Indonesia. Sistem pendidikan kolonial yang cenderung memaksa dan memberikan ancaman hukuman harus diganti dengan jalan memberikan kemerdekaan dan kebebasan berpikir yang seluas-luasnya kepada peserta didik, dengan tetap memperhatikan tertib damainya hidup bermasyarakat.”—Ki Hajar Dewantara—

Kutipan di atas adalah ungkapan hati dari pemikiran mendalam seorang Ki Hajar Dewantara sekaligus memberi solusi atas apa yang terjadi pada generasi muda saat itu. Generasi di tahun 1913. 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara sungguh melampaui masa, bagaikan lonjakan kuantum yang menggulung berdekade waktu hingga tiba saat ini.

Entah apa yang terjadi sebenarnya, mengapa masalah Pendidikan seolah tak pernah habis-habis.

BACA JUGA:Meriahnya Hari Guru Nasional di SDIT AN-NIDA Lubuk Linggau, Hj Rosmala Dewi: Jadikan Sekolah Rumah Kedua Siswa

BACA JUGA:Hari Guru Nasional 2024, Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Punya Pesan Khusus untuk Guru dan Orang Tua

Selalu berulang dan hamper sama dalam kurun waktu tertentu. 

Seakan kita semua hanya menggelinding dan berguling tak jua maju untuk belajar menjadi lebih baik.

Masalah anak yang terkungkung dalam pendidikan “keras” atau tegas, begitupun masalah anak yang terlhat di”abaikan” dalam pendidikan dalam konteks “merdeka kebablasan” kata lain dari “apatis pendidikan”, menjadi duri yang datang silih berganti dalam berbagai era kepemimpinan negeri.

Pemerintah dengan beragam cara dalam setiap era-nya meramu formula tertentu untuk mengatasi masalah ini.

BACA JUGA:Peringatan Hari Guru Nasional 2024, Plt Kadisdik Musi Rawas Apresiasi Jasa Guru

BACA JUGA:Peringati HGN 2024, Guru Ponpes Modern Al Ikhlas Lubuk Linggau Ziarah ke Makam H. M. Syueb Tamat

Masalah besar yang mengancam nyawa negeri bila tak segera ditindak lanjuti.

Nyawa negeri berada di tangan anak bangsa.

Anak-anak yang terlihat polos, tapi bisa jadi bom waktu yang mengerikan bila tak diperhatikan mulai dari sekarang.

Kategori :