BACA JUGA:Prediksi Borussia Dortmund vs PSG: Liga Champions, Syarat Lolos, Tak Anggap Remeh!
“Perlu saya tegaskan yang dikelola masyarakat di tepi Sungai Kelingi, tepatnya RT 6 Kelurahan Ulak Lebar ini sudah benar. Mereka tidak merusak lingkungan, tidak pakai alat berat, batu diambil pakai ban dari sungai. Dan sebenarnya pemerintah diuntungkan, aliran air lancar. Kalau ada banjir bandang aliran air tak terhambat. Jadi kita ambil sisi positifnya,” ungkap Hasbi.
Selaku anggota DPRD Provinsi Sumsel mewakili Dapil Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara, Hasbi memastikan ia wajib melindungi apa yang dilakukan masyarakat ini.
“Karena sesuai UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Galian C ini kewenangan Pemerintah Provinsi Sumsel. Saya selaku Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel langsung menindaklanjuti adanya kontrol masyarakat mengenai dugaan adanya Galian C di wilayah ini. Dan ternyata tak ada galian C di sini. Yang ada lahan untuk dibangun ponpes sementara dipakai masyarakat untuk jadi tempat tambang rakyat. Dan inilah tambang rakyat yang benar tidak menggunakan alat berat,” jelasnya.
Menyimak apa yang disampaikan Hasbi Assadiki, Indra Rozak bersyukur niatannya untuk mendirikan Ponpes di RT 06 Kelurahan Ulak Lebar itu makin kuat.
BACA JUGA:Dugaan Kasus Korupsi Rumah Tahfidz di Musi Rawas Masuk Tahap Penyidikan
Di lokasi itu, ada 3 Hektare (Ha) lahan milik H Indra Rozak yang akan menjadi lokasi pembangunan lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
“InsyaAllah 24 Desember 2023 ini peletakan batu pertama Ponpes Khaira Ummah oleh Tokoh masyarakat Bapak H Herman Deru dan Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa. Nama yang kami ambil untuk menamai ponpes ini adalan Khaira Ummah artinya Umat yang Baik. InsyaAllah dari ponpes ini akan lahir generasi/umat yang baik yang memberikan manfaat untuk Islam, bangsa dan negara,” tuturnya.(lik)