“Kami masih menunggu kabar dari BKN. Sehingga kita belum tahu kapan akan diumumkan hasilnya,” katanya.
Menurut Adi panggilan akrapnya besar kemungkinan pengumunan hasil tes PPPK tidak serentak.
“Kemungkinan pengumuman hasil tes tidak serentak tapi diumumkan per formasi,” ucapnya.
Adi juga mengaku tidak ada laporan. Menurutnya penerimaan PPPK guru berdasarkan lama pengabdian jadi kalau yang mendaftar baru menjadi guru honorer sudah ditolak dalam sistem.
BACA JUGA:63 Pelamar PPPK Lubuklinggau Tidak Ikut Tes
“Kalau guru honorer baru tidak sampai 2 tahun tidak bisa ikut test PPPK karena sudah ditolak sistem dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Namun untuk tenaga teknis terbuka untuk umum bukan dari tenaga honor yang khusus dari tenaga honor formasi guru,” jelasnya.
Jumlah formasi PPPK Kota Lubuklinggau ada 70 formasi guru, 63 diantaranya merupakan Prioritas 1 (P1).
“P1 merupakan guru yang lulus passing grade namun belum penempatan atau belum diangkat. P1 tidak ikut tes. Jadi dari 70 formasi yang diperebutkan hanya tujuh formasi lagi,” paparnya.
Menurut Adi, selain formasi guru di Kota Lubuklingagu juga ada formasi teknis sebanyak 5 yang terdiri dari barang dan jasa dan dampak lingkungan.
BACA JUGA:Sepele, Tapi Hal ini Bisa Bikin Pelamar PPPK Kesulitan Kerjakan Soal Uji Kompetensi
Dan belum lama ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan terkait pola baru rekrutmen CPNS dan PPPK ke depan.
Menurutnya rekrutmen CPNS dan PPPK ke depan akan dilaksanakan dengan jarak waktu yang lebih singkat. Dalam satu tahun empat kali seleksi atau 3 bulan sekali.
Hal tersebut jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana sebelumnya jarak seleksi CPNS dan PPPK dilakukan hanya sekali dalam satu tahun.
Menurut Abdullah Azwar Anas rekrutmen CPNS dan PPPK setahun empat kali ini bagian dari strategi yang nantinya akan ditunjukkan di Peraturan Pemerintah.
BACA JUGA:Mulai Tes Kompetensi PPPK, Banyak Oknum Calo Minta Imbalan
Abdullah Azwar Anas memastikan maksud dari terobosan tersebut untuk mengatasi persoalan tenaga honorer.