Tempoyak: Olahan Durian Fermentasi Khas Melayu yang Lezat dan Serbaguna

Jumat 20 Dec 2024 - 21:12 WIB
Reporter : MEIDI RIYANTO
Editor : MEIDI RIYANTO

KORANLINGGAUPOS.ID – Saat ini sedang memasuki musim buah durian.

Banyak masyarakat Indonesia yang membeli durian yang rasanya manis dan lezat.

Durian juga dapat menjadi olahan makanan yang tak kalah lezat, yaitu Tempoyak.

Tempoyak merupakan makanan olahan dari buah durian yang difermentasikan. 

BACA JUGA:Ampo Kuliner Unik Khas Tuban Yang Berbahan Dasar Tanah Liat

BACA JUGA:Cobain Model Ikan Kuliner Yang Enak dan Lezat di Lubuk Linggau

Cara pembuatan tempoyak yaitu dengan mengasinkan daging buah durian yang sudah matang lalu dilepas dari bijinya, kemudian ditambah dengan garam dan disimpan ke dalam toples atau wadah selama kurang lebih 3 hari.

Durian yang telah difermentasi tersebut akan menghasilkan tempoyak yang siap diolah kembali dengan bahan tambahan lainnya.

Tempoyak ini sering digunakan sebagai bahan tambahan yang menciptakan rasa dan aroma baru pada gulai.

Pengolahan durian ini menjadi tempoyak didasari oleh hasil durian yang  sangatberlimpah pada masa lalu. 

BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Cobain Mie Ayam Bangka Premium Porsi Melimpah

BACA JUGA: Jangan Sampai Punah! Ini 5 Kuliner Khas Palembang yang Mulai Langka

Untuk memanfaatkan durian yang melimpah ini, masyarakat Proovinsi Sumatera Selatan kemudian mengolahnya menjadi makanan yang tahan lama, yaitu durian yang difermentasikan. 

Tempoyak adalah makanan khas rumpun bangsa melayu diantaranya Palembang. 

Tempoyak dapat dimakan langsung, juga dapat menjadi bumbu masakan atau bisa menjadi sambal yang dipadukan dengan nasi.

Kategori :